Sabtu, 03 Oktober 2015

Overdosis

“Dipersilakan untuk Ketua Osis untuk naik ke podium...”
Itulah yang terdengar sedang terjadi disebuah sekolah menengah di Indonesia.Seorang laki2 tampan berkulit putih dan bertubuh atletis naik ke atas podium untuk memberikan sambutan bagi para siswa baru disekolahnya.Setelah hampir satu jam acara penyambutan siswa baru,seluruh siswa pun dibubarkan dan dibebas KBM-kan selama sehari untuk proses perkenalan antara kakak kelas dan adik kelas.
“Ketua Osis Risky,boleh minta pin bbm nya gak ?” Tanya para murid baru disana.
Saat Risky berbalik,ia bertabrakan dengan seorang gadis yang sangat manis,lesung pipi yang menghiasi pipi tembemnya  membuat Risky terdiam sejenak.
“Kak Risky..Maafkan aku..Aku tidak sengaja”
“Tidak apa..Oh ya,siapa namamu ?” Tanya Risky.
“Aku Wulan..”Kata gadis itu sembari tersenyum manis pada Risky yang tentunya berhasil juga membuat luluh hati Risky.
Tiba2 saja Wulan diajak pergi oleh seorang murid laki2 yang saat ini duduk dikelas tiga,dan ia tidak  lain adalah kakak laki2 Wulan yang dulunya pernah menjabat sebagai ketua osis selama dua tahun disekolahnya.Gadis yang manis..pikir Risky.Selama beberapa bulan kemudian,Risky dan Wulan semakin dekat dan sudah terdengar berita bahwa mereka berpacaran.
Waktu istiharat tiba..Risky sangat terkejut ketika melihat Wulan sang kekasih sedang duduk berdua dengan seorang laki2 yang sangat asing baginya.
“Kak Risky..Kenalkan,dia Johan..Dia saingan beratku dikelas ini..Benar,kan Jo?”
Untuk apa dia melakukan itu,memangnya mau ditaruh dimana muka ini waktu melihatnya duduk berduaan dikelas sementara kekasih tercintanya memandangi kedekatan mereka berdua dengan tatapan tajam,memangnya dia tidak tau kalau aku itu pecemburu berat,dasar dia ini...Pikir Risky yang tampak terpaku dengan pertemuan itu.
“Oh..Kenalkan..Aku Risky Yahya Magenda..Ketua Osis sekaligus pacarnya Wulan..”
Kenapa tiba2 dia begini..Dia bukan orang yang sombong,kenapa dia tiba2 mengatakan hal seperti itu..Pikir Wulan.
Tiba2 saja Risky menarik tangan Wulan dan membawanya keluar kelas..
“Sakit bodoh,lepaskan tanganku !!”
“Bodoh ?Aku ?Ya..Boleh kau katakan aku begitu karena aku memang bodoh karenamu..Bisa kau hentikan itu ?Sok memperkenalkan aku dengan orang asing ?Kau pikir aku senang denganmu yang seperti itu ?”
“Aku salah menilaimu..Aku kira kau orang baik,ternyata kau tidak lebih dari seorang pengecut yang tidak bisa mengendalikan emosinya...”
Wulan pun pergi begitu saja..
Dikelasnya,Risky tampak sangat berbeda,karakternya yang ceria dan bijaksana sekarang lenyap begitu saja..
“Kau butuh ini kawan,hubungi kami jika kau masih mau yang lain,oke ?”
Risky sangat terkejut karena beberapa temannya dikelas yang dikenal adalah anak yang bermasalah memberikannya sebuah plastik yang berisi obat batuk cair.Memangnya aku batuk,dasar anak2 buta,aku itu hanya sedang....Risky terdiam sejenak,dan ia baru terpikirkan dengan fungsi jahat dari obat tersebut.Malam tiba..Risky mulai mengonsumsi obat batuk itu didalam kamarnya dan memandangi foto Wulan di iPhone-nya.
“Mau kemana malam2 begini Ki ?”
“Bukan urusanmu”
Mendengar jawaban itu,Ayah Risky berdiri dan menampar wajahnya.
“Ayah..Mungkin Kak Risky sedang bermasalah hari ini..Maafkan dia  ayah”
“Risky..Pergilah,nak..Kau tau kan bagaimana kalau ayahmu sudah marah ?”
“Anak itu..Dia pengonsumsi...Aku akan bunuh dia”
Mendengar itu Risky pergi dengan cepat dan tidak kembali hingga bertahun2..
“Orang tua sialan..mereka memblokir semua kartu ATM ku,aku akan bunuh mereka..lihat saja”
“Sabar Ki,gak usah sampe membunuh..Yang bikin loe begini kan Si Wulan..Kenapa gak Wulan aja yang loe bunuh ?Atau bawa dulu kek dia kemari buat seneng2 kita berlima”
“Wulan ?”
Keesokkan harinya..Wulan bertemu dengan Risky saat Risky pingsan dengan motornya didepan rumah sakit tempat ia bekerja.Wulan pun membawa Risky kerumahnya..
“Kau sudah sadar ?Syukurlah..”
“Ibu Dokter ?Wajahmu mirip sekali dengan Wulan yang aku sayang..Rasanya jadi ingin memelukmu”
“Aku memang Wulan..Kak Risky.”
Mendengar itu Risky menangis dan memeluknya dengan erat..
Dia pengonsumsi berat.Aku tidak boleh tinggal diam dengan ini..Bagaimanapun juga,dia orang yang aku sayang..Pikir Wulan sembari mengelus2 punggung Risky yang sedang menangis.
“Mulai sekarang kakak harus berhenti mengonsumsi obat2 berlebihan seperti itu..mengerti ?”
Risky pun mengiyakan hal tersebut.Selama beberapa minggu kemudian mereka menikah dan tinggal bersama.
“Iya..Kak Risky baik2 saja..Aku lihat dia sudah mampu mengendalikan dirinya untuk masalah konsumsi obat2 dan semacamnya.Mungkin karena sebentar lagi dia akan menjadi seorang ayah..”
Risky yang mengalami gangguan pendengaran menganggap itu sebagai sebuah ancaman.Ia pun diam2 kembali mengonsumsi obat2 itu,dan kali ini ia mendapatkan narkoba langsung dari teman2nya yang sudah dua tahun tak ia beri kabar.Diluar kesadarannya ia membawa Wulan kepada teman2nya..
“Kakak..Kenapa kakak membawaku kemari ?Ayo pulang...”
“Masuk !!”
Saat tangan Wulan hampir dipegang oleh seorang temannya,sebuah tembakan tepat mengenai kepala temannya trsebut..
“Jangan sentuh Wulanku...”
Melihat itu Wulan jatuh dan ketakutan.Satu persatu temannya dibunuh,dan saat hanya tersisa ia dan Wulan..Ia mengarahkan senjata api itu ke kepalanya sendiri.Dengan cepat Wulan mengambil senjata itu dan menembakkannya ke perutnya.
“Anak bodoh sepertimu.....”
Tanpa melanjutkan kata2nya,Wulan jatuh pingsan..dan saat ia terbangun,ia sudah berada dirumah sakit.
“Dia tewas overdosis saat berusaha membawa Anda kerumah sakit,dokter..”
“Begitu..Mungkin itu yang terbaik untuknya..Dan terbaik untuk anak ini kelak”

Terkadang obat bukanlah solusi dari sebuah penyakit emosi,terkadang penyakit itu butuh selain dari obat..Yaitu kasih sayang dan do’a..Aku akan mendo’akanmu yang terbaik,sayang..Yang terbaik dari Tuhan Yang Maha Esa.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Cerpen Remaja Published @ 2014 by Ipietoon