Namaku Giriana.Usiaku 18 tahun.Aku merupakan anak tunggal
yang tidak pernah mendapat kebebasan dari kedua orangtuaku,apalagi dalam hal
pergaulan.Ibuku adalah seorang pembantu rumah tangga,dan Ayahku hanya seorang
nelayan yang memiliki penghasilan yang tidak pasti.Perbedaan usiaku dengan Ayah
dan Ibu hanya 13 tahun,suatu hal yang biasa bagiku,tetapi tidak bagi teman-teman
dan orang-orang disekitarku.Ayah dan Ibu selalu menekanku untuk belajar dan
menjadi orang yang lebih baik dari mereka berdua dimasa mendatang.Yah,namanya
juga orangtua,pasti mereka selalu mendo’akan yang terbaik untuk anak-anaknya.
Suatu hari saat aku tiba dikampus,aku bertabrakan dengan
seorang laki-laki muda yang sangat tampan dan tampak membawa kamera lensa
panjang yang sangat berharga.Oh iya,sebenarnya kedua orangtuaku tidak sanggup
untuk membiayai kuliahku,jadi kalau bukan karena beasiswa pintar,aku tidak
mungkin bisa melanjutkan sekolahku.
Laki-laki itu tampak membantuku membereskan bukuku yang
berserakan,tiba-tiba saja laki-laki itu memotretku..
“Namaku Nando.Kulihat kau memiliki kecantikan yang sangat
alami.Boleh aku tau nama dan alamatmu ?Atau adakah pin bbm mu yang bisa aku
chat ?Aku ingin mengajakmu bekerja sama untuk cover girl 2015”
Jangankan pin BB,BB-nya saja aku tidak punya,kalau BB(Barang
Bekas) sih berserakan dirumahku.Dengan malu-malu aku memberitahu alamat
rumahku.Pada malam harinya,Nando datang kerumahku menggunakan
mobilnya.Hello..Ini kampung,kau akan mendapat perhatian dari tiap mata warga
kampung kalau kau membawa mobil mewahmu itu ke gubukku.Saat pertama kali
tiba,ia tersenyum manis padaku,dan ternyata ia membawakanku banyak makanan yang
sangat mahal bagi orang yang tidak punya sepertiku.Ibuku menSaat pertama kali
tiba,ia tersenyum manis padaku,dan ternyata ia membawakanku banyak makanan yang
sangat mahal bagi orang yang tidak punya sepertiku.Ibuku menyambut Nando dengan
senang hati,tetapi tidak dengan Ayah.Ayah nampak tidak suka dengan Nando.Tidak
lama setelah itu,sahabatku sejak kecil bernama Gio yang sudah putus sekolah
sejak SMP dan hanya memiliki keseharian menambang batu datang dan membawakan
aku satu karung rambutan.Aku menerimanya,tetapi tidak dengan kedua
orangtuaku.Ayah mengusir Gio dengan kasar,Ayah memukulnya hingga kepalanya
berdarah.Dengan cepat Nando keluar dan menghentikan Ayah.
“Tunggu disini,aku akan mengobatimu”
Aku sangat terkejut saat tau Nando adalah lulusan studi ilmu
kedokteran dan ia sudah bekerja disebuah rumah sakit di kota.Gio pun tampak
tidak suka dengan Nando,mungkin karena Gio cemburu.Banyak orang yang bilang kalau Gio suka padaku,tetapi Ibu
selalu melarangku untuk dekat dengan Gio karena Ibu bilang kelak aku akan ikut
miskin jika aku berteman dengan orang miskin.Gio pun pergi dengan wajah yang
memar.
“Kau sebaiknya pulang.Putriku tidak butuh orang sepertimu”
Saat Ayah berbicara seperti itu,Ibu meluapkan
kemarahannya,dan pada akhirnya aku hanya bisa meminta Nando untuk pulang.
“Aku tidak mau Putriku hidup melarat seperti ini,dan aku
juga tidak mau dia dekat dengan laki-laki miskin.Kau tau kan apa jadinya
hidupku saat aku dekat dengan laki-laki miskin sepertimu ?”
“Aku miskin karena kau,jadi jangan menyalahkan aku.”
“Aku ?Aku tidak akan meminta hartamu jika saat itu aku tidak
mengandung anakmu,tau ?”
“Kau itu bukan wanita baik-baik.Aku menyesal bertemu
denganmu..”
“Jadi Ayah dan Ibu menyesal kalau aku sudah dilahirkan
?Kalau begitu Giriana minta maaf.”
Saat aku menangis,Ibu memelukku dan ikut menangis,sementara
Ayah pergi begitu saja.
“Giriana..Ibu tidak menyesal,nak..Ayahmu juga tidak
menyesal.Ibu tau,Ayahmu hanya merasa tidak enak pada Ibu karena ia tidak bisa
membahagiakan Ibu dan Kamu.Ia merasa malu saat bertemu laki-laki seperti
Nando.Ia selalu ingin jadi panutanmu,tetapi saat ia tidak bisa.Ia hanya akan
melakukan hal yang bisa membuatnya merasa lebih baik.Ayahmu dan Ibu sangat
menyayangimu,nak”
Sejak saat itu,Ayah tidak pernah marah lagi saat Nando tiba
dirumahku dan mengajak ku ke studio untuk pemotretan.
Sekarang usiaku menginjak 21 tahun,aku sudah menjadi artis
terkenal dan memiliki banyak harta kekayaan untuk kubagi dengan kedua orangtuaku.
“Giriana,apa kau sibuk ?Selesai aku bekerja dari rumah
sakit,aku akan langsung menjemputmu untuk makan malam bersama kedua orangtuaku”
Kubaca pesan yang dikirim oleh Nando siang itu.Selama aku
dekat dengan Nando,selama itulah aku pulang pergi dari rumah Nando dan bahkan tidak
segan kedua orangtua Nando untuk memintaku menginap disana.Malam itu Nando
menjemputku,ia sangat mampu membuatku jatuh hati saat ia benar-benar
berpenampilan layaknya seorang dokter.
“Giriana,kenapa kau senyum-senyum sendiri begitu ?Apa aku
ini tampak lucu ya sampai kau tersenyum seperti itu.Lagipula,aku tidak suka
melihat senyummu”
“Kenapa ?”
“Karena senyummu mampu membuat jantungku hampir meledak..”
“Gombal..Kamu itu juga,jangan suka memperlihatkan senyummu”
“Ah kamu..Tidak senyum saja sudah banyak yang tertarik
padaku.Siapa coba yang tidak mau dekat dengan dokter muda jomblo kece sayang
mama dan tampan sepertiku.”
“Hah..Seharusnya kamu tanya aku kenapa,bukan menjawab dengan
jawaban yang terdengar asam ditelingaku itu”
“Ciie...Yang gak kesampaian maksudnya”
“Anjjayy..Bikin baper deh”
Hal itu lah yang paling membuatku mudah jatuh cinta pada
Nando.Apalagi sesaat sebelum kami turun dari mobil,Nando mencium keningku dan
menyatakan perasaannya padaku.Semakin kurasa bahwa aku betah berlama-lama
dengan laki-laki ini.Aku sangat terkejut saat mendengar pernyataan Nando malam
itu kepada kedua orangtuanya bahwa dia ingin bertunangan denganku secepatnya.
Sepulang dari rumah Nando,aku yang sedang asyik mengobrol
dimobil tiba-tiba saja mendapat kabar bahwa Ayah dan Gio berkelahi dan sedang
menjalani pemeriksaan di kantor polisi.Aku dan Nando pun segera menuju ke
kantor polisi.Setibanya disana Ayah dengan emosi memukul Nando didepan para
polisi sehingga membuat Ayahku dihajar balik oleh polisi,tetapi Nando mencegah
polisi itu berlaku kasar terhadap Ayah.
“Tuan Deni,aku ingin mengatakan padamu bahwa aku sudah
membuat putrimu hamil”
Aku terkejut mendengar pernyataan Nando,tetapi aku lebih
terkejut saat Ayah sama sekali tidak memukul Nando karena sudah mengatakan hal
itu.
“Istrimu menikah lagi Tuan Deni”
Nando pun bangkit dan mengajakku keluar kantor polisi.
“Ayahmu..Sebaiknya Ayahmu diperiksa kerumah sakit untuk tes
urin terlebih dulu”
“Apa ?Kenapa ?”
“Aku takut Ayahmu kecanduan narkoba”
“Kau gila,Ayah tidak mungkin pecandu,Ayahku baik-baik saja,dia
tidak mungkin..”
“Kalau Ayahmu baik-baik saja,kau tau kan apa yang akan dia
lakukan saat aku mengatakan hal yang sangat membuatnya murka”
Aku terdiam sejenak dan menangis.Nando memelukku dengan
penuh kasih sayang dan penuh perhatian,tetapi aku pergi dan melepas pelukannya.Akhirnya
saat di tes urin,Ayah positif pecandu.Saat itulah Ibu mulai meninggalkan Ayah
dan Aku.Saat itu rasanya aku sudah tidak memiliki siapapun didunia ini.Aku
sendiri.Aku tidak punya siapapun lagi untuk menjadi tempat berteduhku,aku
hampir kehilangan akalku dan mengurung diri dikamar.Pertunanganku dan Nando
dibatalkan,aku semakin tidak punya siapapun lagi.Aku tidak menjadi diriku
lagi,aku sering mabuk-mabukan,pergi pagi pulang pagi,bertemu dengan laki-laki
hidung belang yang bersedia membayarku untuk satu malam.
Malam itu adalah malam dimana aku memiliki pelanggan
pertama,laki-laki itu mengenakan masker.Dia memegang tanganku dengan kasar dan
membawaku ke ruangan khusus.Dia menampar wajahku dan menangis,ia pun membuka
maskernya dan aku sadar dia adalah Nando,laki-laki yang kucintai.
“Katakan Giriana,dimana ?”
“Apa ?”
“Otakmu !!”
Ia memelukku dan menangis,aku ingat aroma ini..
“Apa kau sudah kehilangan akalmu,kau datang ke tempat
menjijikan ini untuk menjual dirimu ?”
“Apa pedulimu ?”
“Apa peduliku ?Kalau aku tidak peduli,aku tidak akan
mencarimu dan mengeluarkan ratusan juta untuk mengeluarkanmu dari sini.Aku
membutuhkanmu untuk disisiku.Kau harus tau itu”
Nando pun mengajakku keluar dari tempat itu,tetapi laki-laki
disana menghadangnya.Terjadilah perkelahian disana,dan seseorang memukul kepala
Nando dengan botol minuman keras hingga kepalanya mengeluarkan darah.Tetapi itu
justru membuat Nando semakin memanas dan dengan sisa kekuatannya ia menghajar
habis orang-orang itu dan berlari membawaku ke mobil dan pergi kerumah sakit.
“Kenapa Nan ?Kenapa kau mau mengorbankan dirimu untuk orang
sepertiku,sudah cukup Ayah,Ibu dan Gio,sekarang kau..”
Aku pun berjalan menuju lantai atas gedung dan berusaha
mengakhiri hidupku.Saat aku berusaha melompat,Nando menarik rambutku dan
mengikat kedua tanganku.
“Memang,ya kalau orang tidak punya otak..Mereka hanya
berfikir sampai melompat.Hah..”
Ia pun membawaku kerumahnya.Keesokkan harinya,aku terbangun
dengan tangan yang masih terikat,dan pakaianku sudah terganti dengan piyama.Nando
pun masuk dan membawa seorang perias.
“Kau..Apa yang kau lakukan padaku,dimana
pakaianku..Jangan-jangan kau yang..”
“Sembarangan..Seliar-liar pikiranku sebagai laki-laki
jantan,aku tidak memiliki niat untuk menyentuh satu pun kancing bajumu..Aku kan
masih punya tata krama”
Nando pun mendekatiku dan berbicara ditelingaku dengan
lembut.
“Aku akan menyentuh kancingmu setelah kita sudah
sah,mengerti..Yah,mungkin besok”
“Gina..Senatural mungkin,Oke ?Aku tidak suka gadis dengan
bedak ketebalan 1 meter dan lipstik sudah merah bagai cabai.Jangan pakaikan
softlens ataupun bulu mata palsu,jadikan dia alami.Aku ingin memperlihatkan
pada orang-orang kalau calon istriku sangat cantik”
“Oh..dan satu lagi.Buka ikatan tangannya.Aku lihat dia
sangat tertekan dengan tali dari selang infus itu.Oke..Sampai jumpa dipelaminan
Giriana”
Tidak kusangka hari itu menjadi hari yang sangat
membahagiakan bagiku.Walau tanpa Ayah dan Ibu disampingku,aku tetap bisa merasa
bahagia,karena aku masih bisa merasakan do’a mereka.
“Sejak kapan kau mempersiapkan ini semua ?”
“Sejak lama..Kenapa ?Kamu kaget,ya ?”
“Tentu saja,kamu itu ya..”
“Ciiee yang kaget..Duh,baper banget sih Giriana ini.By the
way,kamu cantik banget hari ini”
“Jadi hari-hari sebelumnya tidak cantik,ya ?”
“Cantik kok cantik”
“Kamu juga sangat tampan...Semakin tampan”
“Oh..Iya dong..Siapa dulu,Nando”
“Tapi sayang aku bohong..”
“Apa ?Tunggu saja pembalasanku”
Hari itu benar-benar hari yang membahagiakan,dan aku sangat
berharap Ibu dan Ayah bisa menyaksikan pernikahanku disini.Ayah,Ibu..Terimakasih
untuk do’a dan perjuangan kalian selama ini.Aku tidak akan sanggup membayar
semua yang sudah kalian korbankan untukku.Aku bahagia bisa terlahir didunia
ini.
The End..