Suasana diruang musik waktu itu sangat ramai..Karena
perkumpulan anak kelas musik semua ada disana,dan tidak lain adalah membahas
masalah penampilan mereka di Pusat Kota dua bulan lagi.Aisyah atau biasa
dipanggil Ica oleh teman2nya saat itu sedang duduk disamping sang kekasih
tercinta,Morgan yang merupakan seniornya.Morgan dan Ica sangat berbeda,Ica
adalah gadis cerewet dan hobi marah2 pada siapapun yang mengusiknya,dan ia
hanya berasal dari keluarga sederhana.Sementara Morgan yang merupakan anak
seorang pengusaha kaya,tampan dan penyabar,tak seorangpun gadis yang mau
menolaknya.
“Dek..Bagaimana kalau konsepnya dirubah sedikit,bukan maksud
kakak untuk meremehkan karyamu,ya..Kakak hanya.....”
Morgan terdiam saat melihat sang kekasih terlelap dengan
kepala yang tersandar diatas buku2 yang berserakan diatas meja.
“Mor..Kita pulang duluan,ya ?Besok kita lanjutkan lagi..”
“Oke..Hati2 dijalan,ya ?”
Semua temannya pulang kecuali mereka berdua.Ica yang saat
itu terlelap membuat Morgan tersenyum bahagia.
“Kasihan sekali..Biasanya jam segini dia sudah tidur,tetapi
gara2 aku dia harus begadang sampai jam 11 malam..Maafkan kakak,ya ?”
Morgan pun menggendong Ica kedalam mobilnya dan bermaksud
mengantarkannya pulang.Selama diperjalanan Morgan terus memegangi kepalanya
yang sedari tadi terasa sangat sakit.Aku harus kuat,toh ini hanya sakit
kepala,nanti juga hilang..Pikir Morgan.Saat hampir sampai didepan rumah Ica,ia
menghentikan mobilnya karena kepalanya terasa sangat sakit sampai membuat
penglihatannya menjadi kacau.Ica pun terbangun mendengar Morgan yang memukul2
kaca mobilnya.
“Morgan..Ada apa ?Kepalamu sakit,ya ?Ini sudah dekat,ayo
kita kerumahku dulu..”
Ica pun membantu Morgan berjalan menuju rumahnya.Sesampainya
dirumah Ica,Ayah dan Ibu Ica segera menyiapkan tempat tidur untuk Morgan
beristirahat.
“Nak Morgan..Tunggu sebentar,biar Ibu panggilkan dokter,ya
?”
“Tidak Bu,ini hanya sakit kepala biasa,aku baik2 saja..”
“Kau ini,ya ?Seumur hidupku baru kali ini aku melihatmu
kesakitan sampai memukul2 kaca mobil seperti itu..Biar aku yang panggilkan
dokter,bu...”
Saat Ica melangkah,Morgan menahannya..
“Bawakan saja aku parasetamol..Aku mohon”
Karena kasihan dan sedih,Ica menuruti permintaan Morgan dan
membiarkannya istirahat.Waktu menunjukkan pukul 1 malam,Morgan terbangun dan
melihat Ica tertidur dengan posisi duduk.Ia pun mengambil jaketnya dan bersiap
untuk pulang.Sebuah kecupan bibir diberikan oleh Morgan sebagai tanda
perpisahan.
“Jangan ganggu aku tidur,bodoh....”Ica yang tiba2 berteriak
dialam bawah sadarnya membuat Morgan mundur.
Morgan pun keluar dari ruangan tersebut dan menemui kedua
orangtua Ica yang saat itu masih duduk diruang tamu.
“Aku permisi untuk pulang..Ayah..Ibu..Terimakasih untuk
semuanya”
“Apa kau sudah baikan ?Bagaimana kalau Ayah antarkan dengan
mobil Ayah ?”
“Tidak usah,yah..Aku masih kuat mengendarai mobil
sendiri.Permisi dulu,ayah,ibu..”
Morgan pun pulang dengan wajah yang sangat pucat dan
pandangan yang masih kabur.Keesokkan paginya Ica tak menemukan ucapan selamat
pagi di handphone-nya dari sang kekasih,
“Apa mungkin dia belum bangun,ya ?Apa tidak sebaiknya aku
hubungi saja dia ?”
Saat Ica menelpon Morgan,yang terdengar adalah suara seorang
gadis yang mengatakan kalau Morgan sedang menjalani perawatan dirumah sakit
karena penyakitnya.Gadis itu mengaku bernama Christi dan merupakan calon
tunangan Morgan yang dipilihkan langsung oleh orangtua Morgan.Mendengar itu,Ica
mematikan ponselnya dan pergi kerumah sakit.Sesampainya dirumah sakit,bukannya
sambutan hangat yang ia terima,justru caci dan maki dari orangtua Morgan yang
ia dapatkan.Untuk ini aku masih sanggup menahan air mataku..Aku masih
sanggup.Pikir Ica..Bersikeras untuk bertemu Morgan,Christi datang dan menarik
rambut Ica.
“Dasar tidak tau malu,kamu kan sudah diusir,lebih baik kamu
pergi sekarang.Dasar muka tembok !!”
“Tolong katakan..Morgan sakit apa ?Setidaknya biarkan aku
tau kalau kalian tidak izinkan aku masuk dan bertemu dengannya”
“Morgan milikku..Selain aku tidak boleh ada yang
memilikinya.Termasuk orang miskin rendahan tidak tahu malu sepertimu”
Mendengar itu Ica hampir saja menampar Christi,tetapi tangan
Ica ditahan oleh teman2nya.
“Aisyah..Aku yakin Morgan tidak pernah mau melihatmu lagi
jika kau berlaku kasar pada orang lain”
“Kalian..Apa kalian mendukungnya juga ?Kenapa ?Apa sekarang
kalian bukan temanku lagi ?Kalian memilih dia karena dia lebih cantik dan lebih
kaya dariku ?Kalian pengkhianat.Sama seperti Morgan !!”
Ica pun pergi meninggalkan teman2nya dengan air mata yang
berlinang di pipinya.
“Aisyah pergi ?Lebih baik kalian cari dia sekarang dan bawa
dia kemari,aku tidak mau melepaskannya begitu saja.Dia segalanya untukku.Dia
segalanya diriku.Aku tidak bisa tanpa dia”
Teman2nya pun pergi untuk mencari Aisyah.Tetapi saat mereka
keluar dari kamar Morgan,Christi menghadang mereka dan mengancam akan membunuh
Aisyah jika berani membawanya kehadapan Morgan lagi.Tentu saja mereka mengurung
niat mereka demi teman mereka itu.
“Christi.Kau bukan siapa2ku..Lebih baik kau diam dan jangan
halangi aku untuk menemui kekasihku”
“Morgan..Kau harusnya sadar siapa dia.Dia hanya seorang
gadis miskin yang tidak tau malu.Kau sharusnya dekat dengan gadis yang selevel
denganmu”
“Tutup mulut busukmu..Atau kurobek saja jika kau merasa
mampu bicara hal yang tidak penting lagi”
“Mor..Loe kok tiba2 bicara kasar begitu sih ?Loe kan gak
pernah...”
“Jangan banyak omong dan segera cari Aisyah !!”
Teman2 Morgan pun pergi dan mencari Aisyah,
“Dia berubah drastis Ca,kami tidak pernah mendengarnya
berbicara kasar sedikitpun selama hidup kami.Lagipula Morgan bukan orang yang
suka berbicara dengan suara tinggi apalagi ditempat seperti itu”
“Aku tidak peduli..Lagipula Morgan kan sudah punya
Christi.Aku yakin Christi bisa merawatnya dengan baik...”
Mendengar Aisyah yang berbicara panjang lebar membuat
teman2nya menyerah.
“Ca..Bukan hanya Morgan yang membutuhkanmu,kami juga..Kami
ingin Morgan yang dulu,kami ingin Morgan yang sopan dan penyabar itu”
“Berikan ini padanya..”
Aisyah pun memberikan sebuah kalung berlafadzkan “Allah”
dalam bahasa arab.Teman2nya pun hanya pasrah dan pergi untuk memberikan kalung
itu pada Morgan.
Dua bulan kemudian..
“Ica..Nak Morgan itu bukan muslim kan ?”
“Bukan,bu..”
“Jangan terlalu memberi harapan padanya,ibu takut dia
terlalu mencintaimu dan tidak mau lagi melepaskanmu nanti”
“Ica tau bu,Ica juga sudah memutuskan mulai saat ini Ica
tidak akan menemuinya lagi”
Air mata yang berlinang tampak di pipi Ica.Karena takut
terlihat sang ibu,ia pun pergi berjalan kaki ke taman dekat rumahnya,dimana ia
biasa bertemu dengan Morgan.
“Aisyah...”
Aisyah sangat terkejut saat seseorang tiba2 saja menarik
tangannya dari belakang dan memeluknya.
“Kenapa kau meninggalkan aku ?Aku bisa apa tanpa dirimu
?Jangan tinggalkan aku lagi”
“Maaf kak..Aku tidak bisa bersamamu..Kakak..Kakak bukan
Hamba Allah..Kakak bukan muslim.Maafkan aku”
“Kalau begitu ajari aku sholat,ajari aku mengenal Tuhanmu,dan
ajari aku mencintaimu karena Allah seperti yang kau katakan padaku”
Mendengar pernyataan itu Aisyah sempat meneteskan air
mata.Dua tahun kemudian..Morgan mengubah namanya menjadi Al Fadillah,dan ia
sanggup menjalankan seluruh ajaran agama Islam dengan baik selama ia bersama
disamping Aisyah.
Malam itu,kedua orangtua Morgan atau Fadil datang kerumah
Aisyah dengan wajah yang masam.
“Aisyah..Kami,minta maaf karena sudah membuatmu tidak
nyaman,kami juga berterimakasih karena kau sudah membuatnya kuat melawan
penyakitnya.Tapi kami mohon,kami ingin putra kami Morgan kembali ke agama kami
sebelumnya.”
Mendengar itu,mata Aisyah mulai berkaca2 dan hampir
mengeluarkan air mata.
“Tapi,nak Fadil baru saja masuk Islam dan berencana untuk
menikah dengan putri kami bulan depan”
“Morgan harus menikah dengan orang yang sederajat
dengannya.Agar seluruh harta kekayaan kami bisa berkembang dan bertambah”
“Baik kalau harta berlimpah mampu membuat Anda sekeluarga
merasa nyaman,silahkan bawa kembali Morgan kalian.Tidak ada paksaan dalam masuk
Agamanya Allah.”
Keesokkan paginya Morgan datang kerumah Aisyah dan bermaksud
mengajaknya mencari cincin untuk pernikahan mereka nantinya.Tetapi Aisyah tidak
mau keluar dan menemui Morgan.
“Ica..Kakak tau ini pasti karena orangtua kakak..Jangan
pikirkan mereka,toh mereka juga tidak memikirkan Kakak dan Ica.Lebih baik Ica
keluar dan kita temui ayah dan ibu kakak sekarang juga”
“Aku tidak mau mencintaimu lagi,kalau kau tidak mencintai
Tuhanku juga.Lupakan aku,kita berbeda”
Mendengar perkataan itu Morgan pergi dan menemui kedua
orangtuanya.
“Ayah..Ibu..Aku sudah dewasa,aku berhak menentukan pilihanku
sendiri,dan aku ingin mengikuti kata hatiku,aku ingin ikut jalan Allah
SWT..Maafkan aku,aku tidak bermaksud ingin meninggalkan ayah dan ibu,aku hanya
ingin mengikuti kata hatiku”
“Morgan !!Kau satu2nya harta kami yang sangat berharga,kami
tidak ingin kau pergi,sayang..”
“Aku kah harta berharga kalian ?Bukankah yang kalian katakan
pada Aisyah harta berharga kalian itu bukan aku ?Apa yang kalian pikirkan ?Aku
bukan anak kecil lagi,ayah,ibu”
“Ayah dan Ibu bersedia ikut agamamu,asalkan kau tetap
tinggal bersama kami..Kau boleh melakukan apapun,termasuk menikah dengan Aisyah
asalkan kau tetap bersama kami,sayang”
Setelah hari itu,Kedua orangtua Morgan ikut ke jalan Allah
SWT dan mulai melupakan kesenangan dunia yang hanya sementara itu.Aisyah dan
Morgan pun menjalani pernikahan mereka setelah kedua orangtua Morgan resmi
masuk Islam secara hukum.
“Obat yang diberikan oleh ayah ibumu,itu mampu menyembuhkan
kanker dan tumorku,”
“Kau memiliki kanker ?Sejak kapan ?Kenapa ayah dan ibu tidak
memberitahuku ?”
“Kalau kau sampai tau,aku yakin telingaku akan lepas karena
ocehan sabang sampai merauke mu itu”
“Oh..Tapi,semua ini karena Allah SWT yang telah
menyembuhkanmu,bukan karena obat atau semacamnya..Allah SWT pasti sangat
menyayangimu”
0 komentar:
Posting Komentar