Sabtu, 18 Oktober 2014

PERSAMI Terakhir

Suatu hari,di adakan Persami di sebuah desa dekat kaki gunung merapi yang sudah tidak akif lagi.Dengan diikuti oleh 350 orang lebih dari beberapa sekolah,seorang PINREG yang bernama  Rani Al-fatihah memimpin regu Melati Hitam-nya yang terdiri dari 10 orang.Seluruh regu itu berkemah di dekat sungai yang terdapat air terjun,
Rani:”Kakak kakak semua sudah siap ?Mari kita bangun tendanya bersama-sama,”
Satu tenda selesai untuk tempat istirahat bagi Kelompoknya yang dipimpinnya.
Rani:”Kak Siska,tolong bantu kakak untuk mengambil air ya,karena sebentar lagi hari gelap,jadi kita harus segera mendapatkan air untuk nanti malam”
Siska:”Baik kak”
Rani yang berpangkat Penegak Laksana waktu itu cukup bangga karena bisa menjadi pemimpin sekaligus contoh yang baik untuk teman-temannnya yang lain.Rani dan Siska pun sampai di sungai,
Siska:”wah,airnya sejuk sekalii…..”
Rani:”kak,jangan sembarang diminum,itu kan air yang belum dimasak,nanti kakak sakit perut lagi”
Siska:”ya,baiklah..”
Setelah mengambil air,Rani dan Siska pun kembali ke tempat perkemahan,tiba-tiba saja saat Rani melangkah ia tersandung batu,
Siska:”Kakak,Kak Rani tidak apa-apa ?”
Rani:”Duhh..tidak apa-apa kok”
Tiba-tiba saja Rani menemukan sebuah kacu bertuliskan Ravi Pradana,
Rani:”Ravi Pradana ?Sepertinya nama ini tidak  asing untukku”
Siska:”Mungkin itu milik kelompok lain kak,bawa saja,siapa tahu nantik kita bisa menemukan pemiliknya”
Rani:”Ada benarnya juga,ayo kita kembali ke perkemahan”
Mereka pun kembali ke perkemahan,,
Keesokan paginya saat Rani bangun,ia terkejut karena seorang laki-laki berpakaian pramuka lengkap membangunkannya,
Rani:”Kau siapa ?”
“Aku,,,Ravi Pradana”
Rani:”Hah ?Jadi,kacu ini milikmu ?”
Rani:”Lalu mana teman-temanku lainnya ?”
Ravi:”Mereka sudah bangun dari tadi”
Rani:”apa ?teganya mereka padaku,lihat saja nanti”
Ravi:”aku akan mengantarkanmu ke sungai menemui teman-teman mu”
Rani dan Ravi pun pergi ke sungai,entah mengapa Rani merasakan sesuatu yang aneh,kenapa laki-laki yang sedang menuntun jalannya ini terasa begitu familiar dengannya.
Rani:”Kak Ravi,apa pangkatmu ?”
Ravi:”Penggalang Rakit”
Rani:”apa ?Tidak mungkin,lalu kalau kakak penggalang,kenapa kakak menggunakan pakaian lengkap Pandega ?Kakak ini sedang berbohong ya,”
Ravi:”kakak tidak bohong,oh ya,apa kau masih ingat kejadian beberapa tahun yang lalu ?”
Rani:”kejadian apa kak ?”
Mereka pun sudah sampai di sungai,
Ravi:”Sampai disini ya,Rani Al-Fatihah,aku harap kau tidak akan melupakan aku,Ravi Pradana yang menjalani Pelantikan Penggalang bersama denganmu”
Rani:”apa ?”
Tiba-tiba saja Rani di siram air oleh teman-temannya,ternyata itu hanyalah sebuah mimpi..
Rani:”Apa yang terjadi,dimana dia ?”
Siska:”Siapa kak ?”
Rani:”Ravi Pradana ?Pemilik kacu ini”
Siska:”Sudahlah kak,sekarang apel,ayo..kakak tidak mau kelompok kita kena hukuman kan ?”
Akhirnya Rani dan sangganya pun apel,selesai apel Rani menemui kakak pembinanya,
Rani:”Kak,apa kakak kenal dengan yang namanya Ravi Pradana ?”
Pembina:”Siapa ?Ravi Pradana ?Kakak tidak tahu dengan nama itu”
Rani:”Lalu kacu ini milik siapa ?”
Pembina pun terkejut karena di daftar peserta tidak ada yang bernama Ravi Pradana,
Pembina:”Darimana kakak dapatkan ini ?”
Rani:”di bebatuan tepi sungai kak”
Pembina:”Bebatuan ?Hmm..baiklah kalau begitu kakak akan coba menanyakan nama ini pada panitia”
Rani:”Terimakasih kak”
Tidak lama setelah Kakak Pembina beranjak pergi,Ravi menarik tangannya dan membawanya pergi..
Rani:”Kak Ravi ?Apa yang kakak lakukan ?Aku kira semalam aku bermimpi bertemu dengan kakak,tapi..sekarang kakak akan membawaku kemana ?”
Tiba-tiba saja Rani berada di sebuah bukit yang indah,Rani terpukau akan semua keindahan alam yang ada di bumi ini,sementara di perkemahan semua orang mencarinya..Hingga Panitia,Pembina  dan seluruh peserta menemukannya di tepi air terjun..
Pembina:”Kak Rani,apa yang kakak lakukan ?Menjauh dari sana,itu berbahaya”
Tiba-tiba Kepala Desa disana datang bersama seorang paranormal..
Kepala Desa:”Siapa yang mengizinkan perkemahan disini ?”
Panitia:”Tapi kami kira tempat ini sudah diberi izin”
Kepala Desa:”Tidak,tidak boleh ada satupun yang memasuki area gunung tanpa sepengetahuanku”
Paranormal:”Arwah anak laki-laki itu..Gadis yang duduk disana pasti erat hubungannya dengan arwah laki-laki itu,siapa Gadis itu ?”
Pembina:”Arwah ?”
Paranormal pun kemudian mendekati Ravi (Arwah laki-laki) dan berusaha mengajaknya berkomunikasi..
Paranormal:”Jelaskan padaku,kenapa kau membawa gadis ini ?”
Ravi:”Dia,Rani..Gadis yang kucintai selama aku hidup didunia,aku tidak ingin jauh darinya,LAGI”
Paranormal:”Sampai kapanpun,manusia tidak akan bisa hidup berdampingan dengan makhluk lain selain jenisnya sendiri yaitu sesama manusia”
Ravi:”Aku tidak mau tahu,kalau aku tidak bisa hidup lagi,maka Rani yang harus ikut denganku,keduniaku”
Paranormal:”Sadarlah,Kalian berbeda,biarkan gadis itu pergi,lupakan dia,”
Ravi:”Tidak,aku tidak akan melupakannya,begitu juga dengannya,Rani tidak akan pernah melupakan aku,sampai saat ini,dia tidak pernah berhenti mencintai aku,jadi biarkan aku membawanya ke tempat yang indah bersamaku”
Paranormal:”Kalau kau memang mencintainya,lepaskan dia,biarkan dia hidup”
Rani:”Kak Ravi,apa yang terjadi,kenapa aku ada di tepi air terjun begini ?”
Ravi:”Rani,kau sudah terbebas…..”
Rani:”Kenapa semua orang ada disini ?”
Siska:”Kak Rani,menjauh darinya..dia sudah mati,dia hanya arwah jika kakak sedang berbicara dengan seseorang disana”
Rani:”Apa ?Arwah ?”
Ravi:”Mereka bohong Rani,kau harus percaya padaku..”
Tiba-tiba seseorang berteriak dari kejauhan “Dia Ravi Chen,kakak ingat ?Ravi Pradana adalah nama Indonesianya”
Rani:”Ravi Chen ?Oh..Aku ingat….”
Ravi pun menarik tangan Rani dan mengajaknya bersiap untuk lompat..
Rani:”Aku merindukanmu,Ravi Chen”
Tiba-tiba saja Ravi menghilang,dan tak lama setelah itu Rani pun jatuh pingsan.
Seluruh peserta pun dipulangkan,sementara Siska beberapa temannya dan juga Pembina mereka ikut mengantarkan Rani pulang kerumahnya,Ibu Rani pun terkejut karena puterinya pulang dalam keadaan tidak sehat,akhirnya Pembina pun menjelaskan kronologi kejadiannya.
Ibu:”Ravi Chen ?Kalian bilang Ravi Chen ?”
Siska:”Memangnya ada apa Tante ?”
Ibu Rani pun mengeluarkan album foto dan diary milik Ravi Chen yang ada di kamar Rani,
Ibu:”Ravi Chen merupakan anak keturunan China-Bali,ia berusia 4 tahun lebih tua dari Rani dan ia sudah berteman dengan Rani sejak kecil,hingga saat mereka masuk SMP,mereka menjalin hubungan, sampai suatu ketika Ravi Chen mengikuti Persami,sialnya waktu itu terjadi kebakaran hutan,ia terpisah,dan mau tidak mau dia harus membantu korban kebakaran hutan lainnya di gunung itu,tetapi ia ditemukan dalam keadaan kritis di sungai,mungkin dia bermaksud menghindari api sehingga dia masuk kedalam air,tetapi saat ia akan dibawa kerumah sakit,ia tidak bisa diselamatkan lagi,Rani yang saat itu baru akan menuju lokasi,benar-benar diluar kendali,ia trauma berat,hingga Rani pernah mencoba membenturkan kepalanya ke batu besar dan membuatnya lupa semuanya”
Album  foto itu penuh dengan foto-foto Ravi dan Rani selama hidup Ravi,dan saat ingin membuka Diary milik Ravi Chen,Rani justru mengambil paksa dan berlari keluar rumah,saat itu juga Rani berusaha kembali ketempat ia bertemu Ravi Chen di gunung merapi tersebut.Tetapi hal itu dicegah oleh teman-temannya,
Siska:”Rani,aku mohon tenang..tenangkan dirimu”
Rani:”Tapi bagaimana dengan Ravi,dia pasti kesepian saat ini,aku ingin menemaninya”
Ibu:”Rani sayang,Ravi sudah lama meninggal,kamu harus ikhlaskan dia pergi ya nak”
Rani:”Tapi bu,aku..”
Ibu:”Sshht..nanti kalau Ravi dengar kamu nangis,dia pasti tidak akan tenang disana,ya”
Beberapa bulan berlalu,Rani benar-benar masih diliputi kenangan bersama Ravi yang ia cintai.
Rani pun melihat kacu milik Ravi,dan bekas tulisan “Ravi Rani Selamanya” masih tertulis indah di kacu itu,
Rani:”Kak Ravi,Aku merindukanmu”
Lalu di halaman terakhir diary itu bertuliskan

 “R2 Selamanya
Mungkin ini PERSAMI terakhirku,aku senang sekali bisa membantu orng banyak,
Rani,aku harap kau tidak berusaha melupakan aku,Aku akan menunggumu disini,Terima Kasih atas semua perasaan ini.Sampai Jumpa..
Love,

Xiao Chen,Ravi Chen,Ravi Pradana”

Senin, 13 Oktober 2014

Surat dari Monalisa

Pada suatu hari di Ibukota Jakarta,hiduplah sebuah keluarga yang bahagia,terdapat  ayah,ibu,satu anak perempuan dan satu anak laki-laki,anak perempuan itu bernama Monalisa,dan adiknya bernama Miki yang baru berusia 2 tahun,mereka hidup bahagia bersama sampai suatu masalah muncul,Ayah dan ibu Monalisa bercerai karena adanya orang ketiga dan keempat diantara mereka,Monalisa yang saat itu berusia 11 tahun merasa sangat tertekan karena kedua orangtuanya akan berpisah
Ibu:”Monalisa,jaga dirimu baik-baik,jaga adikmu juga nak,jangan sampai terjadi sesuatu pada kalian berdua mengerti,jika terjadi sesuatu,hubungi ibu ke alamat ini ya,nak..ibu sayang sama Mona”
Mona:”Ibu….jangan tinggalkan Mona...”
Ibu:”Maaf nak,ibu harus…”
Tiba-tiba Ayah datang dengan raut wajah marah…
Ayah:”tunggu apa lagi..?cepat pergi”
Ibu:”aku peringatkan padamu,jika sampai terjadi sesuatu pada Monalisa ataupun Miki,kau akan menerima balasannya”
Ayah:”terserah”
Ibu pun memeluk Monalisa dan Miki,kemudian pergi meninggalkan mereka…
Mona pun menangis dan masuk kekamarnya.Hingga malam tiba Mona terus menangis,ayahnya terus meminta Mona untuk keluar karena dia belum makan,
Ayah:”Mona,ayo keluar nak,kita makan,,,”
Tidak ada jawaban dari Mona,
Ayah:”Mona,ayah sudah membuatkan roti kesukaan Mona,kita makan sama-sama,mau kan ?Miki sudah menunggu Mona di ruang makan,ayo”
Ayah:”Mona tidak mau kan ayah menangis karena Mona tidak mau makan roti yang  sudah susah payah ayah buat ini ?Ayah mohon,ayah janji akan  membelikan Mona apa saja jika Mona mau makan”
Lalu saat ayah membuka pintu,ternyata Mona sudah tertidur pulas,
Ayah:”Mona,ayah minta maaf,tapi ayah janji,ayah akan mencari ibu baru untukmu”
Ayah pun keluar dari kamar Mona..Keesokan paginya Mona pergi ke sekolah…di sekolah Mona tampak murung karena terus memikirkan kedua orangtuanya.Sepulang sekolah Mona terkejut mendapati seorang wanita muda sedang duduk di ruang tamu bersama ayah dan neneknya,
Ayah:”Mona,kau sudah datang,Ayah ingin memperkenalkan seseorang pada Mona,dia..adalah ibu baru untuk Mona dan Miki,namanya Tante Sarah”
Tante Sarah:”Monalisa,wah..dia anak yang cantik ya,Monalisa sekolah kelas berapa,nak ?”
Mona:”Mona,kelas 6,Tante”
Tante Sarah:”Oh..kamu sudah makan ?Ayo ikut tante,kita makan di restoran,tapi pertama kamu haru ganti baju dulu ya”
Mona:”Ya,Tante,baiklah”
Tante Sarah dan Mona pun naik kelantai atas menuju ke kamar Mona,tanpa diduga,Mona justru diperlakukan kasar oleh Tante Sarah.Mona menahan tangisannya,wajahnya memerah karena sempat ditampar oleh Tante Sarah.Mona pun pergi dengan Tante Sarah,tapi bukannya ke restoran,Tante Sarah justru menemui pria lain.Sesampainya dirumah,Mona tidak diizinkan makan oleh Tante Sarah untuk menghindari kecurigaan ayahnya.Keesokan harinya,Mona jatuh sakit,Mona pun terpaksa dirawat oleh Tante  Sarah karena ayahnya pergi bekerja.Selama Mona sakit,Mona tidak pernah diberi obat oleh Tante Sarah,ia ditelantarkan,Tante Sarah sibuk menelepon orang asing.Nenek yang melihat kejadian itupun tidak bisa berbuat apa-apa karena nenek juga sering disiksa oleh Tante Sarah.Sepulang dari bekerja,Ayah langsung menemui Mona,saat itu ayah mulai sadar bahwa penyakitb Mona bertambah parah.Hari itu juga Ayah memarahi Tante Sarah,tetapi Tante Sarah memang hebat dalam hal mencari alasan ini itu kepada ayah.
Saat malam tiba,penyakit Mona semakin parah,Mona hampir sulit bernafas dan akhirnya pingsan,dan Mona pun dibawa kerumah sakit oleh ayahnya..Mona divonis mengidap penyakit  Spinocerebellar Degeneration oleh dokter,
Ayah:”penyakit macam apa itu dok ?dan,apakah itu penyakit yang berat ?”
Dokter:”Spinocerebellar Degeneration merupakan penyakit yang menyerang otak kecil atau tulang belakangnya,dan hal tersebut menyebabkan gangguan syaraf motorik ,yang akan membuat puteri anda mudah kehilangan keseimbangan karena tidak bisa mengontrol syaraf motoriknya,dan jika tidak ditangani segera,Puteri Anda akan mengalami penghambatan saluran pernapasan dan itu akan menyebabkan kematian”
Ayah:”Apa ?Lalu,apakah puteri saya bisa sembuh dok ?”
Dokter:”sampai saat ini,belum ditemukan obat yang pasti menyembuhkan penyakit ini,tetapi puteri anda harus menjalani terapi secara teratur sesuai dengan gejalanya”
Ayah:”baiklah…….terimakasih dokter,saya permisi”
Ayah hampir putus asa mendengar itu semua,berbulan-bulan melakukan terapi,tetapi Mona tidak kunjung  sembuh,hingga suatu hari,Ayah Mona ditangkap polisi karena korupsi,Mona sedih,kini ia hanya tinggal sendirian,tidak ada yang menjenguknya dirumah sakit,hingga suatu hari,Tante Sarah datang dan memaksa membawa pulang Mona dari rumah sakit.Selama dirumah,Mona sering diperintah oleh Tante Sarah,Mona sering sekali hilang keseimbangan,tetapi Tante Sarah bilang bekerja adalah terapi yang  cocok untuk Mona,hingga akhirnya Mona pun diusir bersama Miki dan neneknya,mereka menjadi gelandangan di jalanan.Hingga suatu hari,Miki menangis karena kelaparan,nenek Mona sakit dan hampir tidak bisa berdiri,akhirnya Mona terpaksa mencari uang untuk membelikan susu Miki dan juga obat untuk neneknya,belum sampai 5 langkah,Mona terjatuh dan sulit bernafas,orang-orang yang ada disekitar tempat kejadian membawanya,
Mona:”Tolong,sampaikan surat ini pada ibuku”
Mona pun menitipkan surat itu pada orang yang ada disana sebelum ia menghembuskan nafas terakhirnya.Setibanya surat itu ditangan ibunya,Ibunya menangis dan langsung menuju ke pemakaman Mona,
Ibu:”Monalisa,maafkan ibu nak,ibu salah meninggalkanmu pada manusia brengsek itu”
Diselimuti amarah,Ibu pun langsung menuju ke tempat dimana ayah dipenjarakan,
Ayah:”Apa ini,hah ?”
Ibu:”Baca !!Aku tidak memintamu untuk berkomentar”
Ayah pun membacanya,,

Untuk Ibu dan Ayah
Mungkin,saat Ibu dan Ayah membaca surat dari Mona,mungkin Mona sudah sampai di sisi Allah SWT,Monalisa minta maaf karena tidak bisa jaga Miki lagi,Mona sayang Ibu dan Ayah.Oh ya..jangan lupa balas surat Mona ya,Mona yakin Allah pasti juga ingin melihat surat balasan dari Ibu dan Ayah,Mona juga ingin membuktikan kepada Allah bahwa Ibu dan Ayah sayang sekali sama Mona,dan tidak pernah membiarkan Mona sakit,Ok ?!
Sampai Jumpa,,,
Monalisa Hendraguna


Ayah:”Apa ini ?”
Ibu:”Kau buta ?Tidak punya mata ?Atau nuranimu sudah mati ?”
Ayah:”Jaga mulutmu,aku yakin omonganmu sesuai dengan pendidikanmu”
Ayah:”aku akan ke pemakaman”
Ibu:”tidak boleh,Monalisa,dia bukan anakmu…”
Ayah:”kalau dia bukan anakku,berarti dia anakmu,lalu kalau dia anakmu,kenapa tidak kau lindungi dia,apa kau merasa kau sudah hilang tanggung jawab hanya karena anak-anak tinggal bersamaku,begitu ?”
Ibu hanya diam saja,akhirnya Ayah dan ibu pun pergi ke pemakaman bersama-sama.Berberapa tahun berlalu,Ayah dan Ibu akhirnya bersama,betapa terkejutnya Ibu mendapatkan surat balasan dari Monalisa yang sudah tiada..

Untuk Ayah dan Ibu,
Terimakasih untuk surat balasannya bu,Mona senang..Mona sayang ibu,Oh ya..katakan pada Miki untuk menjadi kakak yang baik ya untuk adik baruku Mayasari.Mona cinta ibu..

Monalisa Hendraguna

Ayah:”Surat dari siapa ?”
Ibu:”Surat dari Monalisa”

Sabtu, 11 Oktober 2014

MAAF KAWAN

“Maya !!!”Teriak seseorang dari kejauhan..
Maya:”ada apa ?”
“Hari ini ada ulangan Matematika,duhh…aku belum belajar lagi”
Maya:”apa ?ulangan ?tapi tidak ada pemberitahuan sebelumnya,”
“kau yakin ?Jangan-jangan Agung tidak memberitahumu ya kalau hari ini ulangan ?”
Maya:”apa kau lupa ?aku sedang bermasalah dengan laki-laki menyebalkan itu,dia tidak akan mau berbicara sepatahpun  dengan ku”
Tiba-tiba guru matematika masuk dan mempersilakan seluruh murid untuk menyiapkan kertas satu lembar,
Maya:”haduhh..bagaimana ini”
Sekian lama Maya berfikir akhirnya ia selesai walaupun mengumpulkan ulangannya terakhir.
Maya:”sial banget sih,si Agung itu,gak mati-mati tuh orang”
“udah deh May,mungkin Agung lupa kasih tau kamu”
Bu Guru :”Maya,ada apa dengan nilaimu ini ?coba lihat”
Maya:”Maafkan aku bu,aku benar-benar tidak tahu kalau hari Ini ulangan”
Bu Guru:”kemarin kan ibu sudah memberitahu Agung untuk menyampaikan ulangan hari ini pada kalian,kalian tidak dengar ya yang disampaikan Agung ?”
Maya:”kemarin kan aku tidak masuk sekolah bu,jadi aku tidak tahu pemberitahuan ini”
Bu Guru:”harusnya kamu bertanya pada Agung atau yang lainnya”
Maya:”maafkan aku bu,aku tidak akan mengulanginya lagi”
Maya pun diteriaki teman-temannya,
Maya:”ini semua karena Agung,makhluk menyebalkan itu benar-benar keterlaluan”
Jam istirahat pun tiba…
“May,kamu benar-benar tidak ada komunikasi lagi dengan  Agung ya ?”
Maya:”sudahlah,aku malas membahasnya”
Maya pun pergi meninggalkan temannya dikelas.Saat jam istirahat usai,Maya kembali ke kelas,tiba-tiba Agung masuk ke kelas juga dan hanya mereka berdua di dalam kelas…
“Canggung rasanya jika berdua dengannya,walaupun jaraknya jauh”Pikir Maya.
Tiba-tiba Guru BK memanggilnya,
Bu Guru:”Maya,ibu dengar kamu punya masalah dengan Agung,bisa kamu cerita pada ibu guru apa yang terjadi ?”
Maya pun  bercerita…
Suatu hari,setelah 3 bulan naik ke kelas 11,Maya dan Agung menjadi dekat karena sering belajar bersama,segala sesuatu yang ia lakukan,baik tugas kelompok atau pun  individu pasti dikerjakan bersama dengan Agung,hingga suatu ketika,saat pelajaran Bahasa Indonesia,guru memerintahkan tugas kelompok,saat itu Agung masuk ke kelompok Maya,Maya merasa Agung tidak akan berhasil jika tidak bersaing.Hingga suatu ketika,Maya berusaha menyindir Agung..
Maya:”Mungkin begini ya hasil dari sekolah swasta,hanya bisa menumpang nilai dan nama,padahal sendirinya punya otak,pintar lagi,apa salahnya bekerja sendiri,memang ya sekolah swasta itu buruk”
Agung:”Jaga mulutmu”
Hari itu Agung mulai bekerja sendiri,selalu memisahkan diri dari kelompok Maya,,
Keesokkan harinya Maya tidak masuk sekolah,Maya pun berkunjung kerumah Siska temannya karena mendapat pesan bahwa Agung marah terhadapnya…
Lalu dirumah Siska…
Siska:”Maya,Agung marah…”
Maya:”Agung marah ? apa yang membuatnya marah ?”
Siska:”Agung bilang dia marah padamu karena kau mengata-ngatainya”
Maya:”apa ?”
Siska:”katanya, ’Aku tidak mau lagi bergabung dengannya,kau tahu betapa tidak nyamannya saat dia berkata seperti itu,dihadapan guru ?’ begitu katanya”
Maya:”Begitu..baiklah kalau itu memang keinginannya,tidak masalah untukku”
Setelah beberapa hari setelah itu,Maya mengirim pesan pendek kepada Agung “Apa kau benar marah padaku ?”
Tetapi Agung tidak membalas pesan itu,,
Setelah beberapa minggu masalah ini berlalu,terpikirkan oleh Maya bahwa memang dia yang salah.
Maya:”aku hanya ingin dia berdiri sendiri,dan mulai bersaing denganku,bukan hanya terus berdiri bersamaku dalam satu kelompok,aku hanya ingin dia berusaha menjadi lebih baik tanpaku,tetapi ternyata aku salah,itu ternyata masalah untukku,itu menyulitkanku berfikir,sulit untuk bermusuhan dengan seseorang yang berarti dihidup ini,”
Guru BP:”Jadi Begitu..baiklah,disini berarti yang salah adalah….”
Tiba-tiba Guru BK dicari kepala sekolah dan konsultasi ke BK pun dihentikan.
Saat Maya kembali ke kelas,Maya menulis sesuatu di buku catatannya,”Cinta sangat terasa begitu mereka pergi meninggalkan kita”
Setiap malam Maya berharap Agung akan memaafkannya,tetapi harapannya belum terkabul hingga hari ini juga..

Maya pun berbicara dalam hati ”mulai sekarang,aku akan berusaha lebih baik lagi dan berhenti berharap,aku akan berhenti menyukai Agung,Maafkan aku kawan”
 

Cerpen Remaja Published @ 2014 by Ipietoon