Pada suatu hari disebuah kota besar,dan saking besarnya
perumahan padat dimana2 dan banyak kejahatan yang sering terjadi.Hidup sebuah
keluarga miskin yang benar2 miskin sampai makan pun sangat sulit,keluarga itu
terdiri dari ayah,ibu,dan lima orang anak.Anak paling bungsu dikeluarga itu
baru berusia lima bulan.Bayi itu bernama Riski.Di suatu keluarga yang berbeda
180 derajat dari keluarga itu.Keluarga terpandang dan kaya raya.Keluarga kaya
itu terdiri dari ayah ibu dan seorang bayi perempuan yang baru beberapa hari
lahir dan belum diberinama.Tujuh belas tahun berlalu,Riski tumbuh menjadi anak
miskin yang berwajah tampan dan berkulit putih.Ia sangat berbeda dari
saudara2nya yang biasa2 saja.
Pada suatu malam,Riski melihat ayahnya pergi dari rumah
dengan menggunakan penutup wajah.Riski pun mengikuti ayahnya dengan diam2.Tidak
lama kemudian ayahnya ditangkap oleh orang2 dilingkungan itu.Karena tidak tega
melihat ayahnya dipukuli,ia pun menolong ayahnya sehingga ia ikut dipukuli oleh
orang2 itu.Tempat itu pun ramai oleh polisi,ayah Riski pun dibawa ke kantor
polisi,sementara Riski ditinggal begitu saja.Lalu seorang gadis pun membantu
Riski berdiri,”Ikutlah kerumahku..Aku akan mengobatimu”kata gadis itu.Karena
pandangan Riski kabur,ia pun ikut2 saja tanpa tau siapa yang membawanya.
Gadis itu mengobati luka Riski dengan lembut.
Riski:”Siapa kau,dan dimana aku ?”
Gadis itu tersenyum dan menjawab ”Namaku Asmarani.Orang2
biasa memanggilku Asmara”
Tidak lama kemudian Riski jatuh pingsan.Malam itu Riski
terpaksa menginap dirumah Asmara.Keesokkan paginya saat Riski bangun,ia sangat
kebingungan mencari jalan keluar dirumah itu.Asmara pun keluar dari kamarnya
dan menyapa Riski,Riski diam terpaku saat melihat Asmara yang sangat cantik
dengan secara sadar.
Asmara:”Mencari pintu keluar,ya ?”
Riski tetap saja diam terpaku.
Asmara:”Duduklah...Temani aku sarapan pagi..”
Asmara dan Riski pun sarapan bersama.
Asmara:”Kenapa kau ikut dipukuli oleh orang2 sini semalam
?Kau tidak terlibat dalam pencurian itu,kan ?Tapi aku rasa itu tidak
muungkin..Laki2 setampan dirimu tidak mungkin mencuri”
Riski:”Ayah..Aku harus pergi,ayahku dibawa polisi itu
semalam”
Asmara:”Ayah ?Maksudmu pencuri itu ayahmu ?”
Riski:”Pertanyaanmu tidak membantuku..Aku harus
pergi..Tunjukkan dimana jalan keluarnya”
Asmara:”Kalau begitu ayo pergi bersama..Aku juga harus
bertemu ayahku disana”
Riski:”Ayah ?”
Asmara:”Ya..Ayahku adalah seorang kepala polisi..”
Mereka pun pergi bersama.Sesampainya di kantor
polisi,ternyata ayah Riski sudah tidak dipenjarakan dikota itu lagi.Mengetahui
hal itu,Riski pun lari meninggalkan kantor polisi.
Delapan tahun berlalu..Banyak terjadi kasus pembunuhan
orang2 penting di kota itu,dan pembunuhan itu dilakukan oleh orang yang sama..Des’abboy...
Asmara sangat terkejut saat mendengar berita dari Des’abboy
bahwa ayahnya adalah orang selanjutnya yang akan ia bunuh..Tiba2 saja leher
Asmara dipegang oleh seseorang yang tidak lain adalah Des’abboy..
Asmara:”Kau..Lepaskan tangan kotormu dari leherku”
Asmara yang penasaran dengan wajah Des’abboy pun menarik
tanganya dan berusaha untuk mematahkannya,tetapi Asmara justru jatuh kepelukan
Des’abboy..”Aku tidak mau membunuhmu..”kata Des’abboy.
Asmara pun tiba2 saja jatuh pingsan.Keesokkan harinya berita
kematian kedua orangtuanya sudah tersebar diseluruh kota..Asmara yang saat itu
sangat sedih hampir membunuh dirinya sendiri dengan senjata api miliknya.Tetapi
kejadian itu dihentikan oleh polisi yang lain.
Asmara:”Aku harus mencari Des’abboy..Aku ingin dia merasakan
apa yang aku rasakan saat ini..Rasa sakit..Yang sangat mendalam”
Asmara pun mencari tau siapa orang yang selanjutnya menjadi
incaran Des’abboy..Dan Asmara pun mendapat kabar bahwa Des’abboy akan membunuh
seorang pejabat dikota itu.Asmara pun menunggu kedatangan Des’abboy..Tetapi
Asmara justru tertidur dikursi taman rumah pejabat itu.Des’abboy pun menyentuh
pipi Asmara..”Aku tidak boleh terlalu lama bersamanya..”kata Des’abboy..
Setelah mendengar suara tembakan,Asmara pun bangun,ia
melihat Des’abboy yang berjalan mengenakan jubah dan rambut merah.Ia pun
mengarahkan senjatanya ke Des’abboy..
Asmara:”Kau ditahan....”
Des’abboy hanya diam saja..Ia pun melemparkan peledak yang
mengeluarkan asap beracun hingga membuat Asmara hampir mati..
Asmara:”Kau..Kau yang tidak tau rasa sakit..Kau seharusnya
mati dan masuk ke neraka..Karena kau aku kehilangan kedua orangtuaku”
Des’abboy pun menampakkan wajahnya dari kegelapan...Asmara
benar2 merasa familiar dengan wajah Des’abboy,dan ia baru ingat bahwa Des’abboy
yang ada dihadapanya ini adalah orang yang pernah membuat Asmara jatuh hati..Dialah
Riski..Des’abboy pun memeluk Asmara..Keduanya menangis..Hingga terdengar suara
tarikan senjata api..
Riski:”Disaat kita mulai menumbuhkan rasa kasih sayang,maka
disitulah timbul kebencian dan rasa sakit yang mendalam..Terkadang,mengorbankan
nyawa untuk orang yang kita cintai bukanlah merupakan suatu hal yang buruk..Aku
hanya seorang pria miskin yang bodoh..Semakin tampak kebodohanku saat aku
membunuh orangtuamu..Aku minta maaf”
Asmara:”Aku rasa mati adalah pilihan terbaikmu untuk menebus
semua dosa yang kau lakukan.Maaf..Terkadang,mengorbankan nyawa orang yang kita
sayangi untuk melupakanya juga bukan hal yang buruk..Aku melakukan ini..Semata2
agar kau tidak menambah berat dosamu dihadapan Tuhan nanti..Aku ingin kita
bertemu disurga nanti..”
Riski pun jatuh dengan bersimbah darah..Hujan turun dengan
lebat,Asmara pun menangis..Ia berbaring disamping Riski yang sudah tidak
bernyawa lagi...
The End...
0 komentar:
Posting Komentar