Ini hari pertama bagi Putri datang ke kota besar.Terasa
sangat asing.Hanya sendirian dikota besar.Ayah dan Ibunya berada jauh di pulau
Belitung.
“Harus bagaimana aku sekarang ?Duhh..mau masuk kuliah aja
susahnya minta ampun”
Tiba-tiba saja sepasang suami istri mendekatinya yang sedang
duduk di cafe bandara dan mengatakan kalau mereka adalah orang yang akan
mengasuh Putri selama di Yogyakarta.Putri pun mengikuti sepasang suami istri
itu.Mobil mewah..Berarti mereka orang kaya..Pikir Putri.
Putri pun sampai dirumah suami istri itu.Rumahnya sangat
besar dan mewah.Dimana disamping rumah itu ada perusahaan tekstil dan butik
khusus batik milik mereka.
Putri pun diantar oleh suami istri itu ke kamarnya.
“Mulai sekarang,kamu panggil kami Abi dan Umi ya..Karena Galih
lah kami jadi seperti ini.Maka dari itu,kami ingin membalas semua kebaikan yang
telah ayahmu Galih berikan kepada kami dengan menjadi orangtuamu dan menjagamu”Kata
Sang Istri.
Waktu menunjukkan pukul 17.30.Putri dibangunkan untuk ibadah
sholat maghrib bersama.
“Sholat jamaah ya ?Keluarga yang harmonis”
Saat Putri memasuki ruang ibadah.Ia melihat Abi tidak berada
di shaf imam.Tiba-tiba saja seorang laki-laki masuk dan mengisi shaf
imam yang kosong.Tanpa banyak bicara mereka mulai sholat berjamaah.
“Oh ya..Nak Putri..Umi belum cerita ya kalau Umi punya anak
laki-laki satu-satunya disini ?Kenalkan,namanya Muhammad Brian..Brian..Dia
adalah anak yang pernah Umi ceritain ke kamu yang bakal kuliah dan tinggal
disini”
Brian tersenyum dan mulai bertanya ini itu tentang
kuliah.Detak jantung Putri kini lebih cepat dari saat dia dimarahi guru killer
disekolah.
“Besok aku ajak kamu pergi ke kampusku untuk melihat ruang
seleksi SBMPTN kamu,jadi bangunlah lebih pagi”
Keesokkan paginya mereka berangkat ke kampus.Pagi itu Putri
sengaja tidak dandan terlalu menor untuk menarik perhatian Brian yang kata Umi
tidak terlalu suka wanita yang berlebihan.
Keren..Udah cakep..Agamanya tebel..Naik mobil sport..Wangi
lagi..Gadis mana yang bakal menolak cowok kaya Kak Brian..Pikir Putri.
“Lagi mikirin apa ?”
Lamunan Putri tiba-tiba buyar saat suara lantang Brian
keluar.Tidak lama kemudian mereka sampai dikampus,dan Brian memarkirkan
mobilnya diparkiran favoritnya yaitu disudut zona parkir mobil.
“Ayo..Kenapa masih disitu..Santai aja,aku orang yang santai
kok..Gak perlu tegang begitu”
Mereka pun berjalan bersama menuju tempat yang dituju.
“Oh ya..Kakak ambil jurusan apa disini ?”
“Arsitek..Tidak jauh dari pekerjaan Umi yaitu desainer”
“Oh..Memangnya usia kakak berapa tahun saat ini ?”
“Aku lahir dua hari,dua bulan dan dua tahun lebih awal
darimu”
“Benarkah ?Berarti usiamu sekarang 20 tahun ?Wah..padahal
kuliahmu hampir selesai..Kau sangat hebat”
Setelah mereka selesai melihat ruangan seleksi,mereka pun
kembali ke mobil.
“Kita ke toko buku sebentar,ya ?Ada buku yang ingin aku beli
dan aku sumbangkan”
Saat dijalan mereka banyak menemui macet dan memakan waktu
yang sangat lama.
“Zaman sekarang ini,sudah banyak wanita yang
berhijab..Hampir seluruhnya disini”
Dengan wajah yang tidak nyaman Putri menghadap kekiri dan
menarik nafas panjang.
“Apa gunanya berhijab seperti mereka ?Mereka berhijab hanya
untuk menutupi kepala mereka dan mengikuti tren saja dan bukan atas Allah SWT.Toh
mereka hanya menutupi kepala,bahkan celana dan baju mereka ketat”
Sejenak Brian menatap ke arah Putri dan terdiam mendengarkan
kata-kata Putri.Mereka pun sampai ke sebuah toko buku yang disampingnya
terdapat toko tanaman bunga.
Dengan kebiasaan Brian yang suka menggerakkan tangannya
untuk menurunkan jam tangannya yang sedikit longgar membuatnya terlihat berbeda
dari laki-laki yang pernah Putri temui.Brian sedikit istimewa.Tidak..Sangat
istimewa.
“Ayo turun..”
“Turun saja.Aku akan menunggu di mobil”
Dengan sedikit mengambil nafas panjang dan membuka pintu
mobil ia pun turun dan membukakan pintu mobil untuk Putri.
“Selama tidak ada Umi dan Abi,kau tanggung jawabku..Jadi aku
mohon bekerjasamalah”
Putri pun hanya diam saja.Brian yang hampir kesal kembali
menarik nafasnya dan menutup pintu mobil.
Tidak lama kemudian Brian pun kembali ke mobil dan melihat
Putri sudah tidak ada didalam mobil.Brian pun kesana kemari mencari Putri,saat
ingin menyebrang jalan ia melihat Putri diseberang mencoba menyebrang dengan
membawa pot berisi tanaman kaktus kecil.Saat Putri berada ditengah jalan dan
tidak bisa menyebrang diantara ramainya pengendara Brian berlari dan memeluk
Putri sambil menutup kepalanya dengan jaket Adidas milik Brian hingga mereka
berhasil menyebrang mundur.
“Dengar..Aku tidak bisa marah padamu apapun yang
terjadi..Tapi jika tadi kau tertabrak,coba kau tebak siapa yang akan marah dan
siapa yang akan dimarahi ?”
“Kenapa kau memelukku ?Kenapa kau menutup kepalaku ?Kenapa
kau membantuku kalau kau memang takut dimarahi ?Seharusnya dari awal kau tidak
membantuku..Aku bisa sendiri”
“Kau bisa sendiri ?Ok tunggu..”
Brian pun kembali dan membawakan kaktus baru sebagai ganti
kaktus yang tadi sengaja dibuang oleh Brian ditengah jalan.
“Sekarang kalau kau bisa sendiri silahkan..Aku yakin setelah
tiga empat langkah kau berjalan,kau akan menatap mata dokter dirumah sakit
setelah kau sadar”
Setelah lama berfikir dan sama-sama terdiam,Brian pun menggenggam
tangan Putri dan membawanya menyebrang.
“Sudah pukul 11.Umi dan Abi pasti sudah menunggu di TPU”
Saat diperjalanan ke TPU,mereka hanya diam tanpa ada satupun
yang berbicara.
“Ini Jilbab..Kau harus pakai ini saat di TPU.”
“Apa..Ini punya kekasihmu ?”
“Aku baru membelinya tadi..”
Saat di pemakaman,Brian membaca banyak do’a dan ia
menghafalnya dengan sangat baik.Bahkan dari cerita Umi,Brian mampu menghafal
Al-qur’an beserta isinya dengan baik karena dulu Brian pernah belajar disebuah
pesantren.
Mereka pun pulang kerumah.Dikamarnya Putri sedang menyiram
kaktus pemberian Brian.
“Kamu sangat cantik saat berhijab.Umi senang melihatnya”
“Umi..”
“Maaf Umi gak ketuk pintu dulu tadi..Umi kira kamu sudah
tidur..”
“Kamu mau tau gak ?”
Putri pun membalikkan badannya dan duduk disamping Umi.
“Ini pertama kalinya Brian bercerita tentang seorang
gadis..Wajahnya memang agak kesal saat ia bercerita,tetapi Umi senang Brian ingin
berbagi cerita dengan Umi..”
Putri pun terdiam dan menundukkan kepalanya.Keesokkan
paginya Putri tidak bangun untuk sholat subuh.
“Orang yang sehari-harinya terbaring lemah dan sakit saja
masih mampu sholat,kamu yang hanya pilek biasa tidak mampu ?”
Putri pun kembali menundukkan kepalanya.
“Umi..Abi..Satu minggu lagi aku akan pergi ke Jepang untuk
melanjutkan S2 ku.Mohon do’anya ya..”
Putri sedikit terkejut mendengar pernyataan itu.
Padahal baru saja bertemu dan jatuh cinta,tapi dia sudah mau
pergi ?Rasanya sakit..Pikir Putri.
“Kamu mau ikut tidak ?Aku mau ke toko batik tempat
sahabatku”
Putri pun mengiyakan ajakan Brian.Tidak disangka Brian
membeli batik couple untuknya dan Putri.
“Besok aku ada acara undangan pernikahan teman satu pondokan
ku dulu,dan aku harap kamu bisa jadi couple ku dan memakai hijab di acara itu
nanti”
“Tapi..Aku belum siap berhijab..Rasanya seperti..Belum”
“Tidak ada kata belum siap untuk menjalankan perintah Allah
SWT.Kau sangat cantik saat berhijab”
Detak jantung Putri meningkat,pipinya merah merona..
“Satu hal lagi,saat kau berhijab..Itu artinya kamu menjaga
dirimu milikku”
“Sebenarnya aku sangat ingin menyentuh pipimu,tapi kita
belum muhrim..Jadi lebih baik aku tahan saja”
Brian tersenyum pada Putri.Malam itu mereka pergi ke acara
pernikahan teman Brian.Putri sangat cantik dengan hijab dan gaun batik berwarna
biru yang sangat serasi dengan jilbabnya.
“Ini couple-mu..Kenalan dong..”
Saat teman-teman Brian ingin mengambil tangan Putri,Brian
dengan cepat mengambil tangan teman-temannya dan tersenyum.
Waktu menunjukkan pukul 9 malam.Brian pun tidak ingin pulang
terlalu malam karena dia membawa anak gadis orang di dalam mobilnya.
“Kak..Kenapa waktu itu kau memelukku kalau kita memang bukan
muhrim ?”
“Sebenarnya itu terpaksa.Pertama..Aku memelukmu karena jika
tertabrak rasa sakitmu akan berkurang karena itu jalur satu arah.Kedua..Aku
menutup kepalamu dengan jaketku agar nanti kau tidak melihat apa yang akan
terjadi jika aku terluka.Ketiga..Aku melakukannya karena rasa tanggung jawabku”
“Hmm..Hanya itu ya?”
“Mau apa lagi ?Apa kau mau aku bilang aku melakukan semua
ini karena aku jatuh cinta padamu ?”
Putri pun berusaha menyangkal kata-kata Brian yang
membuatnya hampir mengeluarkan senyuman terbaik seorang Putri yang sedang jatuh
cinta.
“Aku memang jatuh cinta padamu..Tapi aku akan lebih jatuh
cinta lagi saat kau menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangannya”
Putri pun terdiam sejenak.Sambil menghadap ke kiri dan
melihat ke arah jendela mobil,Brian menghentikan mobilnya ditepi jalan yang
tidak terlalu ramai.
“Aku harap..Setelah ini kita memiliki waktu yang sangat
banyak untuk mengenal satu sama lain dan menghabiskan waktu bersama sebagai
muhrim”
Brian pun kembali menjalankan mobilnya dan sampai dirumah.
Tiba waktunya untuk Brian pergi ke Jepang.Putri sengaja
tidak mengantarkannya sampai bandara agar ia tidak terlalu sedih nantinya.
Tiba-tiba saja sebuah chat masuk dari Brian..
“Ingat ya..Berhijab.Aku memang tidak mengawasimu.Tapi Allah
SWT yang mengawasimu.Oke..Sampai jumpa”
Putri pun tersenyum membaca chat itu.
Aku kira hanya sebuah mimpi mendapatkan laki-laki seperti
Brian.Ternyata mimpi itu bisa jadi kenyataan saat aku berusaha dan berdo’a..Aku
kira aku tidak bisa memilikimu walau hanya sebentar,ternyata Allah SWT sudah
menunjukkan jalanku.Laki-laki buruk untuk perempuan buruk,dan laki-laki baik
untuk perempuan baik-baik...Pikir Putri.
0 komentar:
Posting Komentar