Rania..
Itulah nama seorang gadis manis yang doyan banget sama
kpop.Segala hal tentang kpop ada dikamarnya,poster,photobook,album artist dan
sebagainya.
Tetapi,sebanyak-banyak artis/group kpop yang ia sukai,ia
hanya menyukai satu grup,yaitu BTS.Boyband yang terdiri dari 7 orang dan
bergenre hip hop.
Didalam do’anya selesai menjalankan sholat,ia selalu berdo’a
agar bisa menjadi istri dari salah satu personil boyband tersebut,yaitu Jeon
Jungkook.
Sambil tersenyum ia membayangkan idolnya tersebut.
Tiba-tiba saja seseorang mengetuk pintu kamar kost-nya.
“Semoga aja Jeon Jungkook yang dateng..AAMMIINNN”Kata Rania
sambil berdo’a.
Saat ia membuka pintunya,seorang laki-laki muda bertubuh
tinggi nan atletis menggunakan masker,helm dan jaket hitam tampak sedang kedinginan
didepan pintu karena diluar sedang hujan deras.
Sejenak Rania terdiam.Didalam benaknya ia berpikir bahwa
do’anya benar-benar terkabul.Idolnya datang ke kostannya.Rania pun mengizinkan
laki-laki itu masuk.Betapa terkejutnya Rania saat laki-laki itu membuka
helm,masker dan jaketnya.
Ternyataaa...
Teman lamanya dikampung bernama Gilang yang menurut Rania
adalah laki-laki paling idiot,paling jelek,paling item,paling jorok,paling
bodoh dan semua hal ada ditubuh Gilang.
“Kau berubah,ya..Gilang”
“Yang benar ?”
“Ya..Kau berubah semakin buruk rupa dengan kacamata
besar,kawat gigi berwarna hijau tua,baju dimasukkin kedalem dengan celana kain
ala tahun 70’an dan bisa dibilang..Kau tampak makin idiot dan tua.Bagaimana
bisa kau seperti ini ?Kau dua tahun lebih muda dariku,tetapi penampilanmu jauh
lebih tua dariku ?”
Gilang hanya diam saja mendengar kata-kata Rania.
Sudah hampir 20 tahun mereka tidak bertemu.Tetapi mereka
masih saling mengenal.Malam itu dengan terpaksa Rania menerima Gilang menginap
dikostannya walaupun Gilang akhirnya harus tidur diteras rumah.
“Ingat,kalau sampai kau macam-macam disini,kau akan pulang
tanpa gigi-gigimu itu”
Keesokkan paginya,Rania memasak makanan dan berangkat untuk
bekerja.Sementara Gilang hanya duduk diam menatap daun pintu dengan tatapan
aneh.
“Kenapa kau tidak pergi juga ?Sampai kapan sih kau akan
disini ?”
“Mungkin aku akan menginap disini selama dua minggu,karena
aku sedang ingin mencari pekerjaan disini..Maaf ya aku merepotkanmu”
Rania pun melihat sebuah mobil terparkir didepan gerbang
kostan.
“Ford merah itu punya siapa ?”
“Aku tidak tau..Mungkin orang sebelah”
Rania pun pergi bekerja dengan ojek.
Waktu menunjukkan pukul 5 sore,Rania pulang..
Ia sangat marah saat melihat kostannya kotor karena ada
sampah bekas snack dimana-mana.Ia pun membereskan rumah walau saat itu ia
merasa sangat lelah.
Rania pun duduk berhadapan dimeja makan dengan Gilang.
“Kau sudah dapat pekerjaan ?”
Gilang hanya menggelengkan kepalanya.
“Apa kau kemari karena permintaan orangtuamu dan orangtuaku
?”
“Maksudmu ?”
“Orangtuamu menghubungiku perihal perjodohan
kita.Dengar,ya..Sampai kapanpun,aku tidak akan pernah mau menikah dengan
laki-laki yang tidak bekerja sepertimu.Mau makan apa anakku nanti ?Lebih baik
kau segera pulang”
“Apa kau menikah karena harta ?”
“Ya”
“Kenapa ?“
“Dengar,ya..Gilang Wijaya Batara..Kalau tidak bekerja,tuh
panci didapur gak bakalan berasep.Palingan cuma disarangin laba-laba doang
karena gak pernah dipake saking gak pernah masaknya,dan aku,juga
anak-anak,beserta dikaupun tubuhnya bakalan kaya stick eskrim berjalan,flat
banget karena kelaperan.Ngerti gak ?”
“Kalau aku bekerja,apa kau akan menerimaku ?”
“Tentu”
“Walaupun aku jelek seperti ini ?”
“Aku bukan tipe orang yang peduli fisik seseorang.Yang
penting dia laki-laki yang bertanggung jawab dan tau diri”
Tiba-tiba saja Gilang berdiri dari kursinya dan memeluk
Rania.Dengan sepenuh kekuatannya ia mencoba untuk melepaskan pelukan
Gilang,tetapi tetap tidak bisa.Gilang terlalu kuat memeluknya.
Rania sangat terkejut saat melihat daun telinga Gilang ada
bekas anting,dan dilehernya terdapat tatto segitiga.
“Sejak kapan kau bertatto ?dan..Anting ?”
Gilang pun dengan susah payah menjelaskan bahwa semua itu
adalah hasil percobaan teman-teman kuliahnya padanya.Rania sempat tidak
percaya,tetapi karena ia tahu bahwa Gilang adalah sasaran bully sejak usianya 4
tahun dan duduk dibangku taman kanak-kanak bersama Rania,ia percaya.
“Berikan aku waktu,aku akan mencari pekerjaan.Aku janji”
Dua hari kemudian..
Rania demam tinggi dan tidak bisa beralih dari tempat
tidurnya sedikitpun.Gilang pun menyuapi Rania makan dengan bubur buatan Gilang
sendiri.
“Kau seharusnya pergi mencari kerja,bukannya menyuapiku,aku
tidak butuh dirimu yang seperti ini”
“Kau adalah hal utama bagiku.Kau segalanya.Jadi aku tidak
akan pernah meninggalkanmu sendiri dalam keadaan seperti ini”
Rania pun menangis..
“Terimakasih..Tapi sungguh.Aku tidak butuh.Yang aku butuhkan
hanya kau menepati janjimu”
Tiba-tiba saja Rania jatuh pingsan.Gilang pun membawanya
kerumah sakit.Dokter pun mengatakan bahwa lambung Rania terdapat luka dan harus
segera dioperasi.
Operasi pun berjalan lancar.
Rania bangun dan disampingnya ada kedua orangtuanya.Rania
menangis sejadi-jadinya karena rasa rindu yang ia rasakan terhadap kedua
orangtua yang sudah hampir dua tahun tidak bertemu.
“Aku ?Operasi ?Siapa yang membiayai operasiku,bu ?Aku tidak
punya uang lagi,dan Ayah Ibu pasti juga...”
“Gilang yang membiayainya”
“Gilang ?Gilang yang mana ?”
“Gilang calon suamimu..Gilang yang kami jodohkan
denganmu,nak..”
Kedua orangtua Gilang pun masuk kedalam ruangan dan menemui
Rania.
Mereka mengatakan bahwa Gilang saat ini sedang di luar
negeri untuk urusan bisnisnya.Mendengar itu Rania tertawa geli.
Dua minggu kemudian,Rania kembali ke kostannya.Dan mulai
bisa bekerja ringan.
Setibanya Rania dari kantor tempat ia bekerja,ia melihat
mobil Ford merah itu lagi terparkir didepan kostannya.Ia pun segera masuk dan
menemukan seorang laki-laki muda dengan mengenakan pakaian tanpa lengan dan
berkulit putih.
Rania pun dengan langkah kecil mendekatinya dan memukul bahu
laki-laki itu dengan sebuah balok.
Saat laki-laki itu berbalik..
“Gilang ?Tidak tidak..Kau bukan Gilang.Tapi..Maafkan aku,aku
sengaja..Aku pikir kau mau mencuri”
“Ya..Aku memang ingin mencuri..Hatimu”
Rania pun tersenyum manis.
Ia pun mengobati luka memar dibahu Gilang.Rania melihat
tatto itu lagi,dan ternyata di bagian lengan Gilang pun terdapat tatto yang
lain.Gilang mengenakan anting hitam ala hip hop kesukaan Rania.
“Kau Gilang,kan ?”
“Bukan..Aku G.I.L.A.N.G”
“Kalau kau Gilang,berarti selama ini kau hanya bersandiwara
?Kau berbohong padaku kalau kau tidak punya pekerjaan dan kau jelek”
“Aku tidak bermaksud berbohong Ran,aku hanya
mengujimu..Ingin tahu kau yang sekarang.Ingin tahu bagaimana calon masa
depanku”
Rania pun tersenyum manis mendengar kata-kata Gilang.
Mereka pun menikah diusia Rania yang ke 25 tahun.
“Jeon Jungkooknya gak dapet,setidaknya aku dapet yang KW
1000,lumayan lah..Daripada harus jadi perawan tua karena nungguin Jeon Jungkook
buat ngelamar gue,”
“Ngomong apa tadi ?” Tanya Gilang mengejutkan Rania yang
sedang berbicara sendiri di balkon.
“Gilang..Aku punya satu permintaan”
“Katakan,kau boleh meminta apapun padaku”
“Hilangkan tatto dan bekas antingmu..Aku tidak peduli
bagaimanapun caranya,aku hanya ingin kau menjadi kepala keluarga yang baik,imam
yang baik,dan ayah yang baik untuk anak-anakku kelak”
“Tapi..”
“Kau sudah menjadi muslim kan ?Seorang muslim tidak boleh
seperti ini..Lupakan ajaran agamamu yang sebelumnya..Demi aku”
Gilang pun mengiyakan permintaan Rania.
Siapa yang tidak merasa beruntung jika memiliki pasangan
yang memiliki perusahaan minyak bumi sendiri.Yang pastinya akan menjamin masa
depan tujuh turunan.
Tidak peduli seburuk apapun fisik pasangan hidup kita,yang
terpenting adalah dia merasakan apa yang kita rasakan dan saling
melengkapi.Susah dan bahagia,suka dan duka,semuanya bersama.
Harta juga bukanlah hal yang terlalu penting untuk sebuah
kebahagiaan.Karena ada empat hal yang tidak bisa kita beli dengan harta atau
lebih tepatnya uang,yaitu keluarga,waktu,sahabat sejati dan cinta
sejati.Bukankah kita akan lebih bahagia jika bersama orang yang kita sayangi
dengan apa adanya kita ?Daripada kita memiliki banyak harta tetapi kita tidak
bahagia karena tidak ada orang yang akan diajak berbagi didunia ini.
Menikah bukan berarti harus dengan orang yang kaya,tampan
dan sempurna,karena tidak satupun manusia sempurna didunia ini.Jika kita
memilih yang sempurna,seperti yang kita inginkan,kita tidak akan pernah
mendapatkannya.Karena Tuhan sudah menciptakan kita dengan
berpasang-pasangan,untuk saling memenuhi,untuk saling menutupi kelemahan satu
sama lain dan untuk saling berbagi.
0 komentar:
Posting Komentar