Hari ini adalah hari senin..Hari dimana anak sekolah memulai
segala aktifitasnya disekolah.Tetapi sekarang semua hari sama saja bagi Agung.Orangtuanya
tidak sanggup membiayai sekolahnya lagi setelah lulus sekolah dasar.Bagaimana
tidak,ia tinggal di kota besar,uang sulit dicari,walaupun sekolah ada yang
tidak berbayar,tetapi bagaimana dengan kelengkapan sekolah lainnya ?Tidak
mungkin ia akan pergi dengan baju yang biasa ia gunakan untuk pergi ke tempat
pencucian mobil tempat ia bekerja membantu kedua orangtuanya.
Pagi itu..Agung sedang membantu ibunya menyiapkan gorengan
dan makanan ringan yang akan dijual di
sebuah Sekolah Menengah Pertama.Sambil membantu ibunya,Agung tidak sengaja
berucap sesuatu yang membuat ibunya menangis..
“Ibu..Rasanya aku ingin kembali sekolah lagi.Aku ingin
belajar dan menjadi seorang arsitek”Kata Agung dengan nada pelan.
“Belajar bisa dimana saja..Gak perlu disekolah”Kata Ayahnya
yang datang secara tiba-tiba.
“Tapi kan Yah..Kalau disekolah ada guru,jadi kalau kita
tidak tahu,kita bisa tanya pada guru”Jawab Agung.
“Akan lebih baik kalau kau pergi sekarang,Agung..Nanti kalau
sekolah sudah ramai,kau akan malu..”Kata Ayah.
“Aku tidak malu.Aku justru ingin bertanya banyak hal pada
mereka yang sekolah”Kata Agung
“Terserah kau saja..”Kata Ayah dengan jawaban yang kasar.
Agung pun pergi ke sekolah dengan jalan kaki membawa barang
dagangan ibunya untuk dititipkan ke kantin sekolah.Saat diperjalanan,sebuah
mobil merah berhenti,dan turunlah seorang wanita muda yang sangat cantik.
“Dek..Sini.Kamu jualan apa tuh ?”Kata wanita itu.
“Iya Kak..Ini..Aku jualan gorengan,sama kue-kue buatan ibu
Kak”Kata Agung.
“Kakak beli semuanya boleh ?”Kata wanita itu.
“Boleh kak boleh..Tapi..Kalau begitu nanti aku tidak bisa ke
sekolah deh..”Kata Agung lesu.
“Nanti kakak anter deh..Kamu sekolah dimana,dek ?”Kata
Wanita itu.
Agung hanya menggelengkan kepalanya.Wanita muda itu merasa
sangat sedih,jaman sekarang masih saja ada anak yang tidak sekolah.
“Ibu dan Ayah tidak punya uang untuk aku sekolah,kak..”Kata
Agung.
Wanita itu pun terdiam sejenak dan berfikir.Aku tidak
percaya,uang adalah kunci dari sukses tidaknya seseorang.
“Selain uang,kamu punya cara lain kok buat masuk
sekolah,kamu mau sekolah kan ?”Tanya Wanita itu.
Wanita muda itu pun memberikan uang untuk membayar semua
dagangan Agung dan sebuah kertas.Lalu wanita muda itu pergi begitu saja.
Agung pun melanjutkan perjalanan ke tempat pencucian
mobil.Disana ia mencuci sebuah mobil berwarna hitam yang sangat mewah.Saat
Agung berbalik,seorang laki-laki mendorongnya,laki-laki itu pun mengambil
sebuah koper dari dalam mobil,tetapi saat akan kabur,Agung menyiram air sabun
ke wajah laki-laki itu hingga laki-laki itu terjatuh dan pemilik mobil pun
segera menangkapnya,yang dimana pemilik mobil itu adalah seorang kepala polisi
daerahnhya.
“Terimakasih,ya nak..Kamu sangat hebat..Bapak ingin kamu
ikut bapak nanti,bapak ingin kasih kamu hadiah atas jasamu tadi”Kata Pak
Polisi.
“Aku tidak mau hadiah,pak..Aku ingin sekolah saja”Kata Agung
“Kamu ingin sekolah ?Bapak akan sekolahkan kamu,tapi kamu
harus datang ke alamat ini,oke ?”Kata Pak Polisi seraya memberikan sebuah kartu.
Malam harinya,Agung pergi ke sebuah pusat perbelanjaan untuk
ojek payung dan berjualan koran bekas.Lapar terasa perut Agung..Tapi ia harus
tetap bekerja dan mengumpulkan uang untuk sekolah.
“Perut..Makannya nanti saja dirumah,uangnya aku tabung buat
masuk sekolah tahun depan,oke ?”Kata Agung yang berhayal seolah-olah perutnya
bisa diajak bicara.Seorang ibu pun datang dan meminta ojek payung Agung.
“Nak..Ojek payungnya..Ibu mau ke mobil ibu disana..”Kata Ibu
itu.
Dengan cepat Agung memberikan payungnya dan berjalan
dibelakang ibu itu.
“Ini uangnya nak..”Kata Ibu itu memberikan uang kepada
Agung.
“Tante..Aku tidak punya kembalian.”Kata Agung.
“Simpan saja buat kamu sekolah,ya ?”Kata Ibu itu.
“Kalau begitu tante bisa ambil semua koran bekas yang saya
bawa..”Kata Agung.
Lalu seorang gadis kecil muncul dari kursi depan mobil dan
menyapa Agung.
“Tidak,nak..Nanti kalau tante butuh koranmu,tante bakal
datang kemari.Yaudah..Ibu pulang dulu,ya”Kata Ibu itu.
Beberapa minggu kemudian..Agung yang sedang tiduran diatas
pohon teringat akan kertas yang diberikan wanita muda itu.
“Ini alamat ?Eh..Kaya’nya alamat ini sama deh kaya alamatnya
pak polisi itu”Kata Agung.
Ternyata benar,kedua alamat itu sama.Agung pun bergegas
mencari alamat rumah itu.
“Permisi pak satpam..Ini benar alamatnya ?”Tanya Agung
kepada satpam.
“Iya dek..Kamu cari siapa ?”Tanya Satpam.
“Aku diminta kemari oleh kakak cantik dan pak polisi..”Jawab
Agung.
“Oh..Pak Adam dan Nona Luna memang udah ngomong sama saya
kalau kamu akan datang..Ayo masuk”Kata Satpam.
Rumah itu bagai istana dimata Agung.Gadis kecil yang waktu
itu ia temui pun memanggil Agung dan tersenyum..
“Mami,Papi..Dia datang..”Teriak gadis kecil itu seraya
memegang tangan Agung dan menariknya kedalam
rumah.
Ternyata orang-orang yang ia temui itu adalah satu
keluarga.Sang Ayah seorang kepala polisi,sang ibu seorang CEO pusat
perbelanjaan,dan wanita muda itu seorang calon guru yang magang disebuah sekolah
menengah atas.
Agung pun mendapatkan beasiswa sampai ia wisuda nanti.
Agung pun pulang kerumah dengan diantarkan oleh satu
keluarga itu.Betapa senangnya sang ibu mendengar berita bahwa Agung akan mulai
bersekolah lagi tahun depan.
“Maaf Ibu tidak bisa menyekolahkan kamu,nak..”Kata sang Ibu.
“Ayah juga..Ayah berkata kasar hanya agar kamu tidak terlalu
berharap akan disekolahkan oleh orangtua yang tidak punya apa-apa seperti kami
ini,nak..Yang kami miliki hanya kamu”Kata sang Ayah sambil menangis dan memeluk
Agung.
“Aku berjanji..Aku akan jadi orang sukses dengan sekolah dan
terus belajar”Kata Agung sambil tersenyum
Selesai..
0 komentar:
Posting Komentar