Minggu, 07 Desember 2014

34th Door


Di suatu sekolah menengah di Belitung Timur,seorang anak perempuan bernama Syifa dikatakan memiliki kemampuan untuk melihat orang yang sudah mati,Syifa mendapatkan kemampuannya tersebut saat ia bermimpi tentang pintu ke 34 di sekolahnya,dan sejak Syifa mulai menceritakan tentang pintu ke 34 itu kepada guru yang paling dekat dengannya,mulai terjadi hal-hal yang aneh disekolah itu,pintu kelas yang sering terbuka sendiri,kerasukan para siswa terutama yang sering melewati pintu ke 34 tersebut,dan angin ribut yang kadang terjadi menjelang sepulang sekolah.Salah seorang teman laki-laki Syifa yang bernama Putra begitu tidak percaya akan hal-hal tersebut.Ia tidak percaya kalau semua ini adalah ulah makhluk halus,Ia menganggap semua ini adalah kebetulan belaka,
Putra:”Selama yang aku tau,selama yang aku lalui,pintu ke 34 itu tidak ada apa-apa,aku sudah berulang kali melewati pintu itu,buktinya..tidak terjadi apapun padaku sampai sekarang”
Syifa:”Kau harus percaya bahwa ada makhluk ciptaan Allah selain manusia,mereka ada,tapi kau tidak bisa melihat mereka,hanya mereka yang mampu melihatmu”
Putra:”Iffah,sampai kapanpun,aku tidak akan percaya pada hal tidak masuk akal seperti itu,walau kau yang berusaha mengingatkan aku,mengerti”
Syifa:”Aku sudah mengatakannya berulang kali padamu tentang hal ini dan pintu ke 34 itu,mereka sudah lama mengincarmu,aku tidak ingin terjadi sesuatu padamu,tolong percayalah dengan apa yang aku katakan…”
Putra:”Maaf Fah,aku tidak ingin percaya omong kosong itu”
Putra pun meninggalkan Syifa yang sedang duduk dikelas bersama denganya.Syifa menangis,Syifa mencoba berkomunikasi dengan makhluk-makhluk yang ada disana untuk tidak menyakiti orang yang ia sayangi.Malam harinya,Putra mengirim pesan pendek ke Syifa untuk ke suatu tempat besok,dan saat Syifa tidur,ia bermimpi Putra terkunci diruang pintu 34 itu,dan sekian lama Putra keluar dengan darah mengalir di kepala,hidung dan telinganya,Syifa ketakutan dan menangis.Dan saat Syifa terbangun,ia melihat sosok perempuan berbaju putih dan tampak mengenakan selendang dikepala layaknya wanita berjilbab yang sering ia lihat di sekolah biasanya,ia berbicara pada Syifa untuk menjauhkan Putra dari pintu 34 itu,atau Putra akan celaka.
Keesokan harinya,Putra bermaksud untuk menyatakan perasaanya pada Syifa ,ia mengajak Syifa menuju puncak gedung sekolah,tetapi saat akan melewati pintu ke 34,Syifa berhenti dan menarik kembali Putra menuju lantai bawah,
Putra:”Apa yang kau lakukan,?”
Syifa:”Jangan kesana,seluruh siswa dilarang masuk lokasi itu lagi,kau tidak dengar ya,”
Putra:”Omong kosong,aku tidak peduli”
Syifa:”Aku mohon,aku tidak ingin terjadi sesuatu padamu”
Putra:”Kau sayang aku kan ?Kalau iya percayalah padaku,tidak akan terjadi apapun padaku”
Syifa:”Tapi..”
Putra pun kembali mengajak Syifa ke puncak gedung,
Syifa:”Mereka memperhatikanmu,ayo kita kembali”
Putra sama sekali tidak mendengarkan kata-kata Syifa,hingga sampai di puncak gedung,Syifa menangis karena sudah berani melewati pintu itu bersama Putra.Putra memeluknya,diusapnya air mata Syifa..
Putra:”Iffah,jangan menangis lagi,lihat…tidak terjadi apapun padaku,kan ?Sudah ya”
Saat Putra memeluk Syifa lagi,tiba-tiba saja sosok wanita berjilbab itu muncul,Putra sedikit terkejut karena ia tidak pernah melihat makhluk halus secara langsung..
Syifa:”Kau lihat kan,mereka semua ada disini,mereka memperhatikanmu”
Putra:”Haha..ini semua semu,mereka tidak nyata,mereka hanya seperti tampilan proyektor,semu..tidak bisa disentuh,karena makhluk seperti mereka ini,lebih rendah daripada manusia !!”
Tiba-tiba saja Putra kerasukan dan berlari menuju pintu 34,Syifa mencoba mengejarnya,tetapi Syifa dihadang oleh makhluk tak berkepala,Syifa menahan rasa takutnya,dan ia kembali bertemu makhluk tanpa wajah,makhluk yang satu matanya hilang,dan bahkan yang lehernya patah dan hampir putus pun datang menghampiri Syifa..Tetapi Syifa terus mengucap Ayat Kursi dan percaya kepada Allah Swt bahwa mereka semua adalah sama dengan manusia sebelum mereka mati,hingga pada pintu 34,Syifa mendengar teriakan Putra,seluruh makhluk halus yang tadi berada di luar pintu 34,sekarang masuk ke pintu 34 tersebut.Syifa pun berteriak meminta tolong,akhirnya semua warga sekolah datang ke pintu 34,kepala sekolah tidak segan memanggil seorang uztadz dan paranormal yang ahli dalam mengatasi hal ini.Setelah sekian lama,uztadz dan paranormal itu berhasil mengusir para makhluk halus itu,dan pintu terbuka dengan sendirinya.Lalu saat Syifa masuk ke pintu 34,ia mendapati Putra dalam keadaan luka parah dikepalanya,Putra pun dibawa kerumah sakit.Sekolah pun diliburkan,polisi datang untuk membantu penyelidikan,dan polisi mendapati sebuah tongkat baseball berlumuran darah,dan setela diperiksa lebih lanjut,sidik jari yang terdapat di gagang tongkat itu adalah sidik jari yang sama dengan Putra.
Hingga di rumah sakit,Syifa dan beberapa guru serta orangtua Putra menunggu dokter untuk keluar dari UGD,setelah beberapa saat,dokter keluar dan mengatakan Putra akan koma dalam beberapa waktu,dan keadaannya pasti akan segera membaik.Syifa pun diizinkan masuk oleh dokter,dan kedua orngtua Putra,Syifa melihat sosok wanita berjilbab itu..
Syifa:”Apa yang anda lakukan pada Putra ?Kenapa dia terluka parah seperti ini ?Bukankah anda sudah berjanji padaku tidak akan menyakiti Putra ?”
Orangtua Putra yang melihat itu mulai merasakan hawa panas dingin dan aroma melati di dalam ruang UGD tersebut,setelah sekian lama Syifa berkomunikasi dengan wanita berjilbab itu,Syifa pun menjelaskan apa yang sosok wanita itu bicarakan dengannya,dihadapan para guru dan orangtua Putra diluar ruanng UGD.
Syifa:”Dia bilang,bukan dia yang melukai Putra,tetapi Putra sendirilah yang melukai dirinya sendiri,Putra tidak bisa menahan tekanan yang diberikan oleh makhluk-makhluk itu,Putra merasa ketakutan dan terdesak hingga memukul kepalanya sendiri dengan berfikir jika ia mati,ia tidak akan melihat semua makhluk itu lagi,dan sosok wanita berjilbab itu adalah guru agama Islam yang meninggal 13 tahun yang lalu,namanya Bu Muslimah,ia meninggal karena semua orang tidak percaya padanya bahwa makhluk ciptaan Allah selain manusia itu ada,dan dia bilang,salah satu guru yang paling menekankan dirinya adalah Pak Rizqi,yang selalu membentak apa yang dikatakan Bu Muslimah,hingga Bu Muslimah melakukan seperti apa yang Putra lakukan,menyakiti dirinya sendiri.Bu Muslimah pertama kali mendapat kemampuan itu sejak ia masuk ke pintu 34 dan mulai terjadi komunikasi dengan makhluk halus,Bu Muslimah sangat ingin semua orang percaya bahwa makhluk selain manusia itu ada walau tidak hidup satu dunia dengan kita,dan karena itu almarhumah masih berada di gedung sekolah pintu 34 itu”
Pak Rizqi:”Ini salahku,maafkan aku semua,aku akan menemui Muslimah”
Pak Rizqi pun menemui Almarhumah Bu Muslimah dan berziarah ke pemakaman Almarhumah,dan sejak hari itu,sekolah membaik,tidak pernah muncul lagi kejadian aneh di manapun di sekolah.Beberapa minggu koma,akhirnya Putra sadar dan kesehatannya mulai pulih.
Putra:”Iffah,aku minta maaf,aku tidak percaya dengan kata-katamu sebelumnya,aku minta maaf”
Syifa:”Tidak apa,aku juga ingin berterimakasih kau mau percaya padaku,selama kita saling menghormati dengan sesama makhluk ciptaan Allah Swt,kita pasti bisa hidup lebih tenang tanpa mengganggu dunia mereka dan tanpa mereka mengganggu dunia kita”

0 komentar:

Posting Komentar

 

Cerpen Remaja Published @ 2014 by Ipietoon