Pada
suatu hari,Gama Alvaro,anak laki-laki berusia 16 tahun yang masih duduk di
bangku kelas 11 sekolah menengah atas ini dikenal memiliki pribadi yang baik
dan tahu tata krama.Gama merupakan anak berprestasi disekolahnya.Hingga suatu
hari Gama mengajak teman-temannya jalan ke pusat perbelanjaan untuk menemui
seorang pemilik kios disana,
Gama:”Van,menurutmu
bagaimana baju yang ini ?keren gak ?”
Irvan:”Hmm..boleh
juga,tapi mendingan yang warna putih aja,cocok tuh sama warna kulit loe”
Gama:”Kau
ini memberi saran atau mengejekku,hah ?”
Aldo:”Lagian tuh kulit kaya’ kulit cewek aja putihnya,bener gak ?”
Gama:”Kau
ini…Hmm…Pak Ting,ada barang baru tidak ?Udah
lama gak update nih.Si Pak Ting.”
Pak Ting:”Wah..mungkin besok Gam,hari ini barang belum datang,besok lagi deh kamu kesini”
Gama:”Hm..Ok
ok”
Gama
dan teman-temannya pun berjalan menuju kios lainnya,tiba-tiba Gama bertabrakan
dengan seorang laki-laki bertubuh besar dengan jaket hitam bertopi,semula Gama
merasa heran,sepertinya laki-laki tadi terburu-buru,tapi Gama acuhkan
saja..Setelah Gama keluar dari pusat perbelanjaan,alarm berbunyi,Gama dipaksa
berhenti oleh security disana.Setelah
diperiksa,Gama dituduh mencuri kalung emas yang saat itu ada dikantongnya yang
entah sejak kapan kalung itu berada disana.Akhirnya ketakutan Gama
memuncak,Gama gemetar karena semua orang berkumpul dan
memperhatikannya.Akhirnya orangtua Gama dihubungi dan membuat perjanjian damai
dengan pemilik pusat perbelanjaan tersebut.Gama dan orangtuanya pun
pulang,tiba-tiba saat Gama melangkahkan kaki keluar mobil,Gama pingsan,tubuhnya
berkeringat dan terasa dingin.Setelah sadar dari pingsannya,Gama mulai
bertingkah aneh,Gama menutupi dirinya dengan selimut,orangtua Gama pun terus
menanyai Gama kenapa dia seperti itu,dan pada akhirnya,dipanggillah psikiater
untuk mengobati Gama,dan psikiater itu mengatakan bahwa Gama terkena
Agoraphobia,atau takut akan keramaian dan tempat umum,Gama akann merasakan
sensasi yang berbeda dari biasanya saat ia berada diantara keramaian,dan phobia
itu terjadi karena kejadian yang ia alami tadi.Sejak saat itu Gama mulai tidak
aktif kesekolah,ia tidak mau bertemu dengan siapapun.
Enam tahun berlalu,hari itu
merupakan hari ulangtahun Gama yang ke 22,orangtua Gama hanya bisa mendatangkan
seorang psikiater untuknya,seorang wanita muda berusia 21 tahun bernama Dhea.
Hari itu Dhea bermaksud untuk
memberikan Gama kado ulangtahun berupa buku gambar dan pensil warna,tetapi Gama
justru membakar buku gambar itu..
Gama:”Kau
kira aku anak-anak,hah ?keluar dari kamarku !!”
Dhea:”Kak,aku
hanya bermaksud membantu kakak agar phobia kakak hilang”
Gama:”Kau
benar-benar ingin aku bersikap kasar,ya ?Keluar !!”
Dhea:”Baik,aku
akan keluar”
Tidak
lama setelah Dhea keluar,puluhan buku gambar lagi dibawa oleh Dhea ke kamar
Gama.Gama pun membakar satu persatu buku gambar itu,tetapi Gama mulai lelah dan
menghentikan kegiatannya tersebut.Tiba-tiba Gama menangis,Dhea berusaha memeluk
Gama agar ia merasa lebih nyaman saat bersama Dhea dan memudahkannya untuk
mengobati Gama,
Dhea:”Kakak
jangan menangis,kakak lebih baik bercerita kepadaku apa yang sedang kakak
pikirkan saat ini”
Gama:”Mereka
semua jahat padaku”
Dhea:”Siapa
?”
Gama:”Aku
tidak tahu”
Akhirnya
Dhea pun melepaskan pelukannya dan meminta Gama mulai menggambar hal-hal yang
ia sukai di buku gambar itu.Gama pun menggambar seekor panda,
Dhea:”Kenapa
panda ?”
Gama:”Karena
aku suka panda,panda itu lucu”
Dhea:”Benarkah
?Wah..aku juga suka panda kak,mereka memang lucu”
Gama:”Siapa
namamu ?”
Dhea:”Hmm…aku
Dhea,salam kenal ya kak”
Gama:”Kau
psikiater ?Apa orangtuaku menganggap aku gila ya,sehingga mereka mengirim
psikiater padaku,mereka memang jahat,sama seperti orang-orang diluar sana”
Dhea:”Orangtua
kakak tidak seperti itu kok,mereka
hanya ingin aku datang saja di hari ulangtahun kakak,oh ya..sudah pukul 9,aku
permisi pulang dulu ya,kak..kakak jangan lupa minum obat dan jangan tidur larut
malam,ok ?Selamat Malam Kak”
Gama
pun beranjak tidur, dan keesokan paginya Gama dibangunkan oleh Dhea.
Dhea:”Pagi
Kak Gama,bagaimana kalau hari ini kepantai ?Nanti
biar aku traktir deh untuk beli ice cream,gimana ?”
Gama
pun tidur lagi,ia seakan-akan tidak mendengarkan Dhea.Dhea pun tidak kehabisan
akal untuk membuat pasien pertamanya sembuh.”Apa salahnya aku coba caraku ini,paling
tidak hanya aku dan Tuhan yang tahu”Kata Dhea dalam hati.
Dhea:”Kak,kapan
terakhir kali kakak pacaran ?”
Gama
tidak bergerak sedikitpun.
Dhea:”Kalau
kakak pernah pacaran,kakak pasti sering jalan-jalan dengan pacar kakak kan ?”
Dhea:”Kakak
tau,aku punya satu tempat yang sangat ingin aku kunjungi,tetapi aku sudah
berjanji pada diriku sendiri untuk mengunjungi tempat itu bersama orang yang
aku sayangi,dan aku harap kakak mau menemaniku mengunjungi tempat itu,bagaimana
?”
Karena
mulai geram,Dhea pun menarik selimut yang digunakan Gama,dan menarik Gama turun
dari tempat tidur.
Dhea:”Ayo
kita pergi,kak”
Gama:”AKU
TIDAK MAU ! TITIK ! Tanpa koma”
Dhea:”Kakak
tau,semula aku ingin mengunjungi tempat itu bersama ayahku,tetapi semua
terlambat,ayahku…”
Gama
pun mulai mendengarkan Dhea..
Gama:”Kenapa
dengan ayahmu ?”
Dhea:”Dia..aku
tidak ingin membicarakannya”
Dhea
pun menangis,hati Gama yang semula beku mulai tergugah kembali karena Dhea
disampingnya,
Gama:”Aku
ingin menemanimu,tapi..”
Dhea:”Benarkah
kakak mau ?Syukurlah,lebih baik sekarang kakak mandi lalu kita berangkat,ok ?”
Gama
tidak mungkin lagi menolak permintaan Dhea setelah mendengar cerita
sedihnya.Selesai mandi Gama pun menemui Dhea di ruang makan,begitu terkejutnya
orangtua Gama melihatnya berpakaian rapi.
Ibu
Gama:”Kalian mau kemana ?”
Dhea:”Ingin
jalan-jalan tante,tidak apa kan kalau Dhea pinjam Gama-nya sebentar ?”
Ayah
Gama:”Tentu saja,pergilah jika itu yang terbaik”
Setelah
sarapan,Gama dan Dhea pun pergi menggunakan mobil pribadi Dhea.Sampailah mereka
dikebun binatang,Gama mulai berkeringat karena ia berada ditempat umum,perasaan
trauma yang masih melekat di ingatannya semakin membuatnya hilang kendali.Saat
mereka memasuki kebun binatang,tiba-tiba saja Gama berteriak ketakutan dan
berlari entah kemana.Akhinya Dhea menemukannya di dalam kamar mandi sambil
ketakutan.
Dhea:”Kak,ayo
kita pulang..”
Gama:”Tidak
mau”
Dhea:”aku
sudah puas dengan semua ini,ayo kita pulang”
Dhea
pun menarik paksa Gama dengan emosi.Saat di mobil,Dhea menyetir dengan pandangan
lurus dan tanpa bersuara sedikitpun.Gama sesekali menatap kearah Dhea,Dhea
menangis,entah kenapa Gama merasa disini Gama sudah menyakiti Dhea.Sesampainya
dirumah,Gama dan Dhea duduk di ruang tamu tanpa berbicara sedikitpun.
Gama:”Dhea..kenapa
kau menangis ?”
Dhea:”Tidak
apa,aku hanya lelah..Oh ya,aku pulang dulu,sampai jumpa”
Malam
harinya Gama tidak bisa tidur memikirkan Dhea yang menangis,”Apa mungkin dia
menangis karena aku menghancurkan apa yang ia impikan ?Maafkan aku Dhea,aku
tidak bermaksud membuatmu menangis” kata Gama dalam hati.Beberapa minggu
berlalu,Dhea tidak pernah lagi menemui Gama.Gama benar-benar merasakan
kepergian Dhea,sangat melekat hari-hari yang ia lalui bersama Dhea waktu
itu.Gama pun memberanikan diri mengunjungi Dhea dirumahnya.Saat Gama tiba
dirumah Dhea,tampak Dhea sedang duduk melamun di teras rumahnya.
Gama:”Maafkan
aku,aku terlalu bodoh waktu itu”
Dhea:”Pulanglah”
Gama:”Tidak,sampai
kau memaafkan aku”
Dhea
pun masuk kedalam dan mengunci pintu.Gama berulang kali mengetuk pintu,tetapi
tidak ada jawaban dari Dhea.
Gama:”Baiklah..jika
kau memang tidak mau memaafkan aku,aku tidak akan mengganggu hidupmu
lagi,sekali lagi maafkan aku,Dhea”
Gama
pun kembali kerumah,keadaan Gama semakin memburuk beberapa minggu setelah
kejadian itu.Orangtua Gama pun mulai khawatir dengan keadaan Gama,ia jadi
sering sakit-sakitan,terkadang menangis tanpa sebab yang jelas.Orangtua Gama
pun pergi kerumah Dhea dan menanyakan apa yang terjadi sebenarnya antara
mereka.Tanpa menjelaskan apapun,Dhea langsung pergi meninggalkan orangtua
Gama,dan ternyata Dhea datang kerumah Gama untuk mengobatinya kembali.
Dhea:”Kak,apa
kakak sudah makan ?kalau belum,Dhea akan temani kakak makan,setelah itu minum
obat,ok ?”
Gama
pun mulai bersemangat kembali menjalani hari-harinya.Satu tahun berlalu,Gama
mulai mencoba untuk ketempat umum bersama Dhea.Mereka pun pergi ke Minimarket
didekat rumah Gama.
Dhea:”Tenang
saja,tidak akan ada yang mengganggu kakak selama kakak berada disampingku,aku
janji”
Gama
pun mulai merasa tenang karena Dhea.Keesokan harinya Dhea kembali mengajak Gama
pergi kepasar dan berhasil.Beberapa minggu setelah semua percobaan itu,Gama pun
mulai terbiasa dengan tempat umum.Ia mulai kembali seperti biasanya.
Dhea:”Kak,bagaimana
kalau makan siang di restoran ?Nanti biar Dhea yang traktir,”
Gama:”Aku
punya tempat special untuk pergi bersamamu hari ini,”
Dhea:”Kemana
?”
Gama:”Ayo
ikut saja”
Mereka
pun sampai di kebun binatang,Dhea tidak yakin untuk masuk ke kebun binatang
bersama Gama karena takut kejadian itu terulang lagi.Akhirnya mereka pun masuk
ke kebun binatang..
Dhea:”Kak,ayo
pulang..perasaanku tidak enak”
Gama:”Dhea..Sebelum
pulang,aku ingin mengatakan..kalau aku..menyukaimu,kau mau kan jadi pacar aku ?”
Dhea
pun mengiyakan kata-kata Gama,lalu mereka keluar dari kebun binatang,Dhea pun
melihat sebuah toko boneka,
Dhea:”Kakak
tunggu disini,ya ?”
Gama:”Tapi,sebentar
lagi hujan,lihat sudah mendung”
Dhea:”Sebentar
saja,kak”
Gama
merasa tidak nyaman karena orang yang membuatnya merasa nyaman tidak ada
disampingnya untuk menggenggam tangannya.Dari jauh terdengar suara Dhea yang
memanggilnya,
Gama:”Dhea..”
Dhea
membawa sebuah boneka panda ditangannya dan berlari menuju Gama,tiba-tiba saja
saat Dhea hampir dekat dengan Gama,sebuah mobil sedan menabrak Dhea hingga
terpental.Gama yang terkejut tiba-tiba
histeris,tubuhnya berkeringat,Gama merasa sesak nafas yang sangat sesak
melebihi biasanya.Semakin ramai orang yang datang berkumpul di tempat kejadian,Gama
semakin takut dan sesak nafas.Hujan turun..Sementara Dhea dengan setengah
nafasnya berusaha mengutarakan kata-kata terakhirnya.
Dhea:”Get Well Soon,Gama.”
Gama yang
mendengar kata-kata itu mulai berhenti menangis,ia justru jatuh tak sadarkan
diri.Keesokan harinya saat Gama terbangun,ia mulai mengalami phobia itu
lagi,orangtua Gama pun hampir putus asa karena orang yang mereka percaya dapat
menyembuhkan putera semata wayang mereka harus pergi dan tak kembali lagi.Pengobatan
diberhentikan karena Gama sering memberontak dan lari.Orangtua Gama sering
melihat Gama memeluk boneka panda sambil berkomunikasi dengan
teman-temannya,dan saat itulah orangtua Gama mulai percaya bahwa Gama akan
sembuh.Dan di kalung boneka panda tersebut bertuliskan “Never Give Up,Gama.You will
certainly get well soon.I belive it”.Kata-kata itu memberi semangat
hidup untuk Gama hingga pada hari ini.
0 komentar:
Posting Komentar