Senin, 13 Oktober 2014

Surat dari Monalisa

Pada suatu hari di Ibukota Jakarta,hiduplah sebuah keluarga yang bahagia,terdapat  ayah,ibu,satu anak perempuan dan satu anak laki-laki,anak perempuan itu bernama Monalisa,dan adiknya bernama Miki yang baru berusia 2 tahun,mereka hidup bahagia bersama sampai suatu masalah muncul,Ayah dan ibu Monalisa bercerai karena adanya orang ketiga dan keempat diantara mereka,Monalisa yang saat itu berusia 11 tahun merasa sangat tertekan karena kedua orangtuanya akan berpisah
Ibu:”Monalisa,jaga dirimu baik-baik,jaga adikmu juga nak,jangan sampai terjadi sesuatu pada kalian berdua mengerti,jika terjadi sesuatu,hubungi ibu ke alamat ini ya,nak..ibu sayang sama Mona”
Mona:”Ibu….jangan tinggalkan Mona...”
Ibu:”Maaf nak,ibu harus…”
Tiba-tiba Ayah datang dengan raut wajah marah…
Ayah:”tunggu apa lagi..?cepat pergi”
Ibu:”aku peringatkan padamu,jika sampai terjadi sesuatu pada Monalisa ataupun Miki,kau akan menerima balasannya”
Ayah:”terserah”
Ibu pun memeluk Monalisa dan Miki,kemudian pergi meninggalkan mereka…
Mona pun menangis dan masuk kekamarnya.Hingga malam tiba Mona terus menangis,ayahnya terus meminta Mona untuk keluar karena dia belum makan,
Ayah:”Mona,ayo keluar nak,kita makan,,,”
Tidak ada jawaban dari Mona,
Ayah:”Mona,ayah sudah membuatkan roti kesukaan Mona,kita makan sama-sama,mau kan ?Miki sudah menunggu Mona di ruang makan,ayo”
Ayah:”Mona tidak mau kan ayah menangis karena Mona tidak mau makan roti yang  sudah susah payah ayah buat ini ?Ayah mohon,ayah janji akan  membelikan Mona apa saja jika Mona mau makan”
Lalu saat ayah membuka pintu,ternyata Mona sudah tertidur pulas,
Ayah:”Mona,ayah minta maaf,tapi ayah janji,ayah akan mencari ibu baru untukmu”
Ayah pun keluar dari kamar Mona..Keesokan paginya Mona pergi ke sekolah…di sekolah Mona tampak murung karena terus memikirkan kedua orangtuanya.Sepulang sekolah Mona terkejut mendapati seorang wanita muda sedang duduk di ruang tamu bersama ayah dan neneknya,
Ayah:”Mona,kau sudah datang,Ayah ingin memperkenalkan seseorang pada Mona,dia..adalah ibu baru untuk Mona dan Miki,namanya Tante Sarah”
Tante Sarah:”Monalisa,wah..dia anak yang cantik ya,Monalisa sekolah kelas berapa,nak ?”
Mona:”Mona,kelas 6,Tante”
Tante Sarah:”Oh..kamu sudah makan ?Ayo ikut tante,kita makan di restoran,tapi pertama kamu haru ganti baju dulu ya”
Mona:”Ya,Tante,baiklah”
Tante Sarah dan Mona pun naik kelantai atas menuju ke kamar Mona,tanpa diduga,Mona justru diperlakukan kasar oleh Tante Sarah.Mona menahan tangisannya,wajahnya memerah karena sempat ditampar oleh Tante Sarah.Mona pun pergi dengan Tante Sarah,tapi bukannya ke restoran,Tante Sarah justru menemui pria lain.Sesampainya dirumah,Mona tidak diizinkan makan oleh Tante Sarah untuk menghindari kecurigaan ayahnya.Keesokan harinya,Mona jatuh sakit,Mona pun terpaksa dirawat oleh Tante  Sarah karena ayahnya pergi bekerja.Selama Mona sakit,Mona tidak pernah diberi obat oleh Tante Sarah,ia ditelantarkan,Tante Sarah sibuk menelepon orang asing.Nenek yang melihat kejadian itupun tidak bisa berbuat apa-apa karena nenek juga sering disiksa oleh Tante Sarah.Sepulang dari bekerja,Ayah langsung menemui Mona,saat itu ayah mulai sadar bahwa penyakitb Mona bertambah parah.Hari itu juga Ayah memarahi Tante Sarah,tetapi Tante Sarah memang hebat dalam hal mencari alasan ini itu kepada ayah.
Saat malam tiba,penyakit Mona semakin parah,Mona hampir sulit bernafas dan akhirnya pingsan,dan Mona pun dibawa kerumah sakit oleh ayahnya..Mona divonis mengidap penyakit  Spinocerebellar Degeneration oleh dokter,
Ayah:”penyakit macam apa itu dok ?dan,apakah itu penyakit yang berat ?”
Dokter:”Spinocerebellar Degeneration merupakan penyakit yang menyerang otak kecil atau tulang belakangnya,dan hal tersebut menyebabkan gangguan syaraf motorik ,yang akan membuat puteri anda mudah kehilangan keseimbangan karena tidak bisa mengontrol syaraf motoriknya,dan jika tidak ditangani segera,Puteri Anda akan mengalami penghambatan saluran pernapasan dan itu akan menyebabkan kematian”
Ayah:”Apa ?Lalu,apakah puteri saya bisa sembuh dok ?”
Dokter:”sampai saat ini,belum ditemukan obat yang pasti menyembuhkan penyakit ini,tetapi puteri anda harus menjalani terapi secara teratur sesuai dengan gejalanya”
Ayah:”baiklah…….terimakasih dokter,saya permisi”
Ayah hampir putus asa mendengar itu semua,berbulan-bulan melakukan terapi,tetapi Mona tidak kunjung  sembuh,hingga suatu hari,Ayah Mona ditangkap polisi karena korupsi,Mona sedih,kini ia hanya tinggal sendirian,tidak ada yang menjenguknya dirumah sakit,hingga suatu hari,Tante Sarah datang dan memaksa membawa pulang Mona dari rumah sakit.Selama dirumah,Mona sering diperintah oleh Tante Sarah,Mona sering sekali hilang keseimbangan,tetapi Tante Sarah bilang bekerja adalah terapi yang  cocok untuk Mona,hingga akhirnya Mona pun diusir bersama Miki dan neneknya,mereka menjadi gelandangan di jalanan.Hingga suatu hari,Miki menangis karena kelaparan,nenek Mona sakit dan hampir tidak bisa berdiri,akhirnya Mona terpaksa mencari uang untuk membelikan susu Miki dan juga obat untuk neneknya,belum sampai 5 langkah,Mona terjatuh dan sulit bernafas,orang-orang yang ada disekitar tempat kejadian membawanya,
Mona:”Tolong,sampaikan surat ini pada ibuku”
Mona pun menitipkan surat itu pada orang yang ada disana sebelum ia menghembuskan nafas terakhirnya.Setibanya surat itu ditangan ibunya,Ibunya menangis dan langsung menuju ke pemakaman Mona,
Ibu:”Monalisa,maafkan ibu nak,ibu salah meninggalkanmu pada manusia brengsek itu”
Diselimuti amarah,Ibu pun langsung menuju ke tempat dimana ayah dipenjarakan,
Ayah:”Apa ini,hah ?”
Ibu:”Baca !!Aku tidak memintamu untuk berkomentar”
Ayah pun membacanya,,

Untuk Ibu dan Ayah
Mungkin,saat Ibu dan Ayah membaca surat dari Mona,mungkin Mona sudah sampai di sisi Allah SWT,Monalisa minta maaf karena tidak bisa jaga Miki lagi,Mona sayang Ibu dan Ayah.Oh ya..jangan lupa balas surat Mona ya,Mona yakin Allah pasti juga ingin melihat surat balasan dari Ibu dan Ayah,Mona juga ingin membuktikan kepada Allah bahwa Ibu dan Ayah sayang sekali sama Mona,dan tidak pernah membiarkan Mona sakit,Ok ?!
Sampai Jumpa,,,
Monalisa Hendraguna


Ayah:”Apa ini ?”
Ibu:”Kau buta ?Tidak punya mata ?Atau nuranimu sudah mati ?”
Ayah:”Jaga mulutmu,aku yakin omonganmu sesuai dengan pendidikanmu”
Ayah:”aku akan ke pemakaman”
Ibu:”tidak boleh,Monalisa,dia bukan anakmu…”
Ayah:”kalau dia bukan anakku,berarti dia anakmu,lalu kalau dia anakmu,kenapa tidak kau lindungi dia,apa kau merasa kau sudah hilang tanggung jawab hanya karena anak-anak tinggal bersamaku,begitu ?”
Ibu hanya diam saja,akhirnya Ayah dan ibu pun pergi ke pemakaman bersama-sama.Berberapa tahun berlalu,Ayah dan Ibu akhirnya bersama,betapa terkejutnya Ibu mendapatkan surat balasan dari Monalisa yang sudah tiada..

Untuk Ayah dan Ibu,
Terimakasih untuk surat balasannya bu,Mona senang..Mona sayang ibu,Oh ya..katakan pada Miki untuk menjadi kakak yang baik ya untuk adik baruku Mayasari.Mona cinta ibu..

Monalisa Hendraguna

Ayah:”Surat dari siapa ?”
Ibu:”Surat dari Monalisa”

0 komentar:

Posting Komentar

 

Cerpen Remaja Published @ 2014 by Ipietoon