Pada suatu hari di Ibukota Jakarta,hiduplah sebuah keluarga
yang bahagia,terdapat ayah,ibu,satu anak
perempuan dan satu anak laki-laki,anak perempuan itu bernama Monalisa,dan
adiknya bernama Miki yang baru berusia 2 tahun,mereka hidup bahagia bersama
sampai suatu masalah muncul,Ayah dan ibu Monalisa bercerai karena adanya orang
ketiga dan keempat diantara mereka,Monalisa yang saat itu berusia 11 tahun
merasa sangat tertekan karena kedua orangtuanya akan berpisah
Ibu:”Monalisa,jaga dirimu baik-baik,jaga adikmu juga
nak,jangan sampai terjadi sesuatu pada kalian berdua mengerti,jika terjadi
sesuatu,hubungi ibu ke alamat ini ya,nak..ibu sayang sama Mona”
Mona:”Ibu….jangan tinggalkan Mona...”
Ibu:”Maaf nak,ibu harus…”
Tiba-tiba Ayah datang dengan raut wajah marah…
Ayah:”tunggu apa lagi..?cepat pergi”
Ibu:”aku peringatkan padamu,jika sampai terjadi sesuatu pada
Monalisa ataupun Miki,kau akan menerima balasannya”
Ayah:”terserah”
Ibu pun memeluk Monalisa dan Miki,kemudian pergi
meninggalkan mereka…
Mona pun menangis dan masuk kekamarnya.Hingga malam tiba
Mona terus menangis,ayahnya terus meminta Mona untuk keluar karena dia belum
makan,
Ayah:”Mona,ayo keluar nak,kita makan,,,”
Tidak ada jawaban dari Mona,
Ayah:”Mona,ayah sudah membuatkan roti kesukaan Mona,kita
makan sama-sama,mau kan ?Miki sudah menunggu Mona di ruang makan,ayo”
Ayah:”Mona tidak mau kan ayah menangis karena Mona tidak mau
makan roti yang sudah susah payah ayah
buat ini ?Ayah mohon,ayah janji akan
membelikan Mona apa saja jika Mona mau makan”
Lalu saat ayah membuka pintu,ternyata Mona sudah tertidur
pulas,
Ayah:”Mona,ayah minta maaf,tapi ayah janji,ayah akan mencari
ibu baru untukmu”
Ayah pun keluar dari kamar Mona..Keesokan paginya Mona pergi
ke sekolah…di sekolah Mona tampak murung karena terus memikirkan kedua
orangtuanya.Sepulang sekolah Mona terkejut mendapati seorang wanita muda sedang
duduk di ruang tamu bersama ayah dan neneknya,
Ayah:”Mona,kau sudah datang,Ayah ingin memperkenalkan
seseorang pada Mona,dia..adalah ibu baru untuk Mona dan Miki,namanya Tante
Sarah”
Tante Sarah:”Monalisa,wah..dia anak yang cantik ya,Monalisa
sekolah kelas berapa,nak ?”
Mona:”Mona,kelas 6,Tante”
Tante Sarah:”Oh..kamu sudah makan ?Ayo ikut tante,kita makan
di restoran,tapi pertama kamu haru ganti baju dulu ya”
Mona:”Ya,Tante,baiklah”
Tante Sarah dan Mona pun naik kelantai atas menuju ke kamar
Mona,tanpa diduga,Mona justru diperlakukan kasar oleh Tante Sarah.Mona menahan
tangisannya,wajahnya memerah karena sempat ditampar oleh Tante Sarah.Mona pun
pergi dengan Tante Sarah,tapi bukannya ke restoran,Tante Sarah justru menemui
pria lain.Sesampainya dirumah,Mona tidak diizinkan makan oleh Tante Sarah untuk
menghindari kecurigaan ayahnya.Keesokan harinya,Mona jatuh sakit,Mona pun
terpaksa dirawat oleh Tante Sarah karena
ayahnya pergi bekerja.Selama Mona sakit,Mona tidak pernah diberi obat oleh
Tante Sarah,ia ditelantarkan,Tante Sarah sibuk menelepon orang asing.Nenek yang
melihat kejadian itupun tidak bisa berbuat apa-apa karena nenek juga sering
disiksa oleh Tante Sarah.Sepulang dari bekerja,Ayah langsung menemui Mona,saat
itu ayah mulai sadar bahwa penyakitb Mona bertambah parah.Hari itu juga Ayah
memarahi Tante Sarah,tetapi Tante Sarah memang hebat dalam hal mencari alasan
ini itu kepada ayah.
Saat malam tiba,penyakit Mona semakin parah,Mona hampir
sulit bernafas dan akhirnya pingsan,dan Mona pun dibawa kerumah sakit oleh
ayahnya..Mona divonis mengidap penyakit
Spinocerebellar Degeneration oleh dokter,
Ayah:”penyakit macam apa itu dok ?dan,apakah itu penyakit
yang berat ?”
Dokter:”Spinocerebellar Degeneration merupakan penyakit yang
menyerang otak kecil atau tulang belakangnya,dan hal tersebut menyebabkan
gangguan syaraf motorik ,yang akan membuat puteri anda mudah kehilangan
keseimbangan karena tidak bisa mengontrol syaraf motoriknya,dan jika tidak
ditangani segera,Puteri Anda akan mengalami penghambatan saluran pernapasan dan
itu akan menyebabkan kematian”
Ayah:”Apa ?Lalu,apakah puteri saya bisa sembuh dok ?”
Dokter:”sampai saat ini,belum ditemukan obat yang pasti
menyembuhkan penyakit ini,tetapi puteri anda harus menjalani terapi secara
teratur sesuai dengan gejalanya”
Ayah:”baiklah…….terimakasih dokter,saya permisi”
Ayah hampir putus asa mendengar itu semua,berbulan-bulan
melakukan terapi,tetapi Mona tidak kunjung
sembuh,hingga suatu hari,Ayah Mona ditangkap polisi karena korupsi,Mona
sedih,kini ia hanya tinggal sendirian,tidak ada yang menjenguknya dirumah
sakit,hingga suatu hari,Tante Sarah datang dan memaksa membawa pulang Mona dari
rumah sakit.Selama dirumah,Mona sering diperintah oleh Tante Sarah,Mona sering
sekali hilang keseimbangan,tetapi Tante Sarah bilang bekerja adalah terapi yang
cocok untuk Mona,hingga akhirnya Mona pun diusir bersama Miki dan neneknya,mereka
menjadi gelandangan di jalanan.Hingga suatu hari,Miki menangis karena
kelaparan,nenek Mona sakit dan hampir tidak bisa berdiri,akhirnya Mona terpaksa
mencari uang untuk membelikan susu Miki dan juga obat untuk neneknya,belum
sampai 5 langkah,Mona terjatuh dan sulit bernafas,orang-orang yang ada
disekitar tempat kejadian membawanya,
Mona:”Tolong,sampaikan surat ini pada ibuku”
Mona pun menitipkan surat itu pada orang yang ada disana
sebelum ia menghembuskan nafas terakhirnya.Setibanya surat itu ditangan
ibunya,Ibunya menangis dan langsung menuju ke pemakaman Mona,
Ibu:”Monalisa,maafkan ibu nak,ibu salah meninggalkanmu pada
manusia brengsek itu”
Diselimuti amarah,Ibu pun langsung menuju ke tempat dimana
ayah dipenjarakan,
Ayah:”Apa ini,hah ?”
Ibu:”Baca !!Aku tidak memintamu untuk berkomentar”
Ayah pun membacanya,,
Untuk Ibu dan Ayah
Mungkin,saat Ibu dan Ayah membaca surat dari Mona,mungkin Mona sudah
sampai di sisi Allah SWT,Monalisa minta maaf karena tidak bisa jaga Miki
lagi,Mona sayang Ibu dan Ayah.Oh ya..jangan lupa balas surat Mona ya,Mona yakin
Allah pasti juga ingin melihat surat balasan dari Ibu dan Ayah,Mona juga ingin
membuktikan kepada Allah bahwa Ibu dan Ayah sayang sekali sama Mona,dan tidak
pernah membiarkan Mona sakit,Ok ?!
Sampai Jumpa,,,
Monalisa Hendraguna
Ayah:”Apa ini ?”
Ibu:”Kau buta ?Tidak punya mata ?Atau nuranimu sudah mati ?”
Ayah:”Jaga mulutmu,aku yakin omonganmu sesuai dengan pendidikanmu”
Ayah:”aku akan ke pemakaman”
Ibu:”tidak boleh,Monalisa,dia bukan anakmu…”
Ayah:”kalau dia bukan anakku,berarti dia anakmu,lalu kalau
dia anakmu,kenapa tidak kau lindungi dia,apa kau merasa kau sudah hilang
tanggung jawab hanya karena anak-anak tinggal bersamaku,begitu ?”
Ibu hanya diam saja,akhirnya Ayah dan ibu pun pergi ke
pemakaman bersama-sama.Berberapa tahun berlalu,Ayah dan Ibu akhirnya
bersama,betapa terkejutnya Ibu mendapatkan surat balasan dari Monalisa yang
sudah tiada..
Untuk Ayah dan Ibu,
Terimakasih untuk
surat balasannya bu,Mona senang..Mona sayang ibu,Oh ya..katakan pada Miki untuk
menjadi kakak yang baik ya untuk adik baruku Mayasari.Mona cinta ibu..
Monalisa Hendraguna
Ayah:”Surat dari siapa ?”
Ibu:”Surat dari Monalisa”
0 komentar:
Posting Komentar